Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Heboh Gambar Mirip Jejak Fosil di Mars, Ini Kata NASA dan Ilmuwan

Peneliti Barry DiGregorio mengatakan gambar dari penjelajah Mars, Curiosity, itu mirip fosil jejak Ordovician di Bumi yang dipotretnya.

6 Januari 2018 | 11.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, menangkap gambar mirip jejak fosil pada 2 Januari 2018. Kredit: NASA/JPL-Caltech/MSSS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Washington - Dalam kelompok pertama foto 2018 yang diambil oleh the Mars Hand Lens Imager (MAHLI) rover Curiosity, peneliti Barry DiGregorio berspekulasi mengenai apakah robot Planet Merah itu telah menemukan jejak fosil di Mars.

Baca: Mars Pernah Punya Sungai Purba, Panjangnya Setara Pulau Jawa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DiGregorio adalah penelit di Buckingham Centre for Astrobiology in Inggris dan dan penulis buku nonfiksi "Mars: The Living Planet" dan "The Microbes of Mars."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mereka terlihat sangat mirip dengan fosil jejak Ordovician yang telah saya pelajari dan potret di Bumi," ujar DiGregorio kepada Inside Outer Space sebagaimana dikutip Space, Jumat 5 Januari 2018. "Jika bukan jejak fosil, apa penjelasan geologis lainnya yang akan diajukan NASA?"

Ilmuwan proyek Curiosity Ashwin Vasavada dari NASA Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California, melaporkan bahwa fitur itu sangat kecil, mungkin berukuran lebar satu atau dua milimeter (0,04 sampai 0,08 inci), dengan fitur terpanjang yang membentang hingga kira-kira 5 milimeter (0,2 inci). "Jadi, mereka kecil," katanya pada Inside Outer Space.

“Mereka pertama kali terlihat dalam citra hitam dan putih. Fitur-fitur itu cukup menarik bagi tim sains untuk memutar Curiosity kembali untuk memeriksanya lebih jauh, memanfaatkan MAHLI - kamera warna yang terpasang di lengan rover,” kata Vasavada.

"Ini cukup unik, mengingat fakta bahwa kami tidak tahu mereka ada di sana. Karena itu kami pikir kami harus kembali," Vasavada menjelaskan.

Anggota tim Curiosity, Christopher Edwards, ahli geologi planet di Northern Arizona University di Flagstaff, juga mengatakan hal yang sama. "Situs ini sangat menarik sehingga kami mundur ke tempat Curiosity menemukannya," tulis Edwards dalam sebuah update misi pada 3 Januari. "Di depan rover itu, kami memiliki beberapa target yang sangat aneh yang memerlukan beberapa penyelidikan tambahan."

Asal usul fitur aneh ini menimbulkan pertanyaan, apakah ini sebuah proses geologis atau biologis. Mengenai jejak fosil di Mars, "kami tidak mengabaikannya," kata Vasavada, "tapi kami belum sampai ke situ sebagai interpretasi pertama kami."

Tampilan close-up fitur ini menunjukkan sudut dalam berbagai dimensi. “Ini bisa berarti bahwa mereka terkait dengan kristal di batu, mungkin "cetakan kristal" yang juga ditemukan di Bumi,” Vasavada menambahkan. “Kristal di batu yang terlepas meninggalkan cetakan kristal,” katanya.

“Tetap saja, itu hanya salah satu dari beberapa kemungkinan,” Vasavada menambahkan. "Jika kita melihat lebih banyak dari mereka, maka kita mulai mengatakan bahwa ini adalah proses penting yang sedang terjadi di Vera Rubin Ridge," katanya.

Para ilmuwan yang penasaran telah membahas fitur baru ini, dan mencoba untuk mencari tahu apakah ia sebagai proses kristalisasi atau biologis. "Cukup menantang untuk membedakan dua hal tersebut tanpa bisa membawa barang-barang ini ke laboratorium untuk mencari keberadaan organiknya," kata Vasavada. "Kami memiliki kemampuan yang sangat terbatas secara keseluruhan untuk memahami apakah sesuatu itu bersifat biologis atau tidak."

Sementara itu, bersamaan dengan citra MAHLI yang baru, Curiosity's Chemistry and Camera (ChemCam) dan Alpha Particle X-Ray Spectrometer (APXS) juga memeriksa fitur ini untuk mengetahui lebih lanjut.

"Citra Curiosity ini benar-benar membuat kami penasaran," kata Pascal Lee, seorang ilmuwan planet di Mars Institute dan SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) Institute di Mountain View, California. "Sulit untuk mengatakan tentang tongkat wiggly itu," tambahnya.

Lee mengatakan bahwa sebagai ahli geologi lapangan, "pemikiran pertama yang muncul di pikiran saya adalah bioturbasi. Ini adalah proses di mana organisme yang hidup dalam sedimen dapat mengganggu struktur sedimen ini. Contoh umum bioturbasi adalah pembentukan liang cacing. Liang, yang dulu diisi dengan sedimen, menjadi fosil dan kemudian terkena erosi, bisa berakhir seperti tongkat wiggly," kata Lee di Inside Outer Space.

"Tapi saya harus mengatakan, gambar itu benar-benar menarik, dan saya harap Curiosity menghabiskan lebih banyak waktu di daerah ini untuk menemukan kebenaran soal ini," Lee menyimpulkan. "Ini menyenangkan!"

Simak artikel lain tentang Mars di tempo.co.

SPACE

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus