Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ingin berwisata ke luar angkasa? NASA menawarkan jalan-jalan yang tidak biasa ini dengan mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mulai tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biayanya tentu saja sangat mahal: US$ 59 juta atau Rp 839 miliar. Selain biaya yang sangat mahal, turis luar angkasa ini harus warga Amerika Serikat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur keuangan NASA, Jeff DeWit, dalam jumpa pers, Jumat, 7 Juni 2019, mengatakan, perjalanan ke luar angkasa ini akan menggunakan pesawat yang dikembangkan oleh SpaceX dan Boeing.
Menurut DeWit, biaya US$ 58 juta itu belum termasuk biaya untuk benar-benar tinggal di stasiun luar angkasa. Wisatawan memiliki opsi untuk tinggal hingga 30 hari di ISS dengan biaya akomodasi US$ 35.000 atau hampir setengah miliar rupiah per malam.
ISS akan terbuka tidak hanya untuk wisatawan, tetapi juga usaha komersial. Itu berarti pengujian produk, penelitian pribadi, dan bahkan pembuatan film dapat dilakukan di stasiun.
NASA membuka stasiun untuk perjalanan pribadi bisa membantu ketatnya anggaran mereka. NASA berharap, pemasukan dari swasta ini bisa membiayai program mereka termasuk mengirim wanita pertama di Bulan pada 2024.
Namun NASA hanya bisa menjual paket wisata ke Luar Angkasa paling banyak dua kali dalam setahun.
AS bukan negara pertama yang membawa wisatawan ke stasiun luar angkasa. Antara 2001 dan 2009, perusahaan swasta Rusia Space Adventures memfasilitasi tujuh perjalanan wisata luar angkasa ke ISS.
LIVESCIENCE | NASA