Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Inovasi Profesor UI, Alat Bantu Napas Bayi Lebih Praktis dan Aman

Profesor Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) bersama tim melakukan inovasi alat bantu napas untuk bayi diberi nama Mix Safe Transport Infant Blendi

16 Agustus 2023 | 14.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang anak dengan infeksi paru menggunakan alat bantu di unit perawatan intensif anak di Rumah Sakit St. Joseph Tempelhof di Berlin, Jerman 5 Desember 2022. Jerman dilanda gelombang besar penyakit pernapasan yang diperburuk oleh virus pernapasan manusia (RSV), virus yang sangat menular yang menginfeksi bayi dan balita. REUTERS/Lisi Niesner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)  Profesor Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) bersama tim melakukan inovasi alat bantu napas untuk bayi diberi nama Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Dengan hadirnya alat bantu napas yang praktis dan aman ini, diharapkan dapat mengurangi angka kematian bayi akibat asfiksia atau ketidakmampuan bernapas secara spontan saat lahir," kata Rinawati Rohsiswatmo, Rabu, 16 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat ini angka kematian bayi di Indonesia menempati peringkat kelima tertinggi di Asia Tenggara. Prematuritas, yaitu kelahiran bayi sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu dan asfiksia yaitu ketidakmampuan bernapas secara spontan saat lahir, merupakan penyebab utama kematian bayi.

Asfiksia berkontribusi hingga 22 persen dari total angka kematian bayi baru lahir di Indonesia. Namun menurut Rinawati, kondisi ini sebenarnya dapat dicegah.

Untuk menangani permasalahan tersebut, perlu adanya alat bantu napas yang mampu mencampur oksigen dengan gas medis (medical air) dalam proporsi yang tepat, sehingga tidak saja menyelamatkan bayi, tetapi juga aman bagi retina bayi prematur dan membantu mencegah risiko kebutaan.

"Sayangnya, alat semacam itu sulit dijumpai di pasaran dan memiliki harga yang sangat mahal," katanya.

Sejak tahun 2013, inspirasi untuk menciptakan alat bantu napas yang dapat digunakan baik di lingkungan rumah sakit maupun di luar rumah sakit telah menggerakkan saya.

Bersama dengan tim tenaga ahli dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), kami menggandeng mitra industri PT. Fyrom International untuk menghasilkan produk inovasi ini.

Proses pengembangannya memakan waktu hampir dua tahun, termasuk uji coba dan pelatihan, sehingga alat ini kini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator memiliki keunggulan sebagai alat bantu napas yang portabel, sesuai untuk digunakan di area persalinan, mudah dibawa, dan aman saat digunakan untuk membantu pernapasan bayi yang harus dirujuk ke rumah sakit.

Alat tersebut didesain dengan penggunaan baterai yang mampu bertahan hingga enam jam penggunaan.

Lebih lanjut dikatakannya alat ini juga berperan sebagai kompresor, memungkinkan penggunaannya untuk mengatur proporsi pemberian oksigen dalam rentang 21-30 persen saat dicampur dengan oksigen murni.

Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K) melalui inovasinya tersebut pada tahun 2021 meraih penghargaan ASN Inspiratif dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Inovasi ini telah memberikan harapan baru bagi perawatan bayi prematur di Indonesia. Alat bantu nafas telah digunakan hampir di seluruh pelosok negeri dan menjadi alat yang penting untuk dimiliki oleh fasilitas kesehatan di tingkat primer.

Dekan FKUI apresiasi inovasi

Sementara itu, Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH., MMB mengapresiasi usaha staf pengajar FKUI dalam menciptakan inovasi untuk kemajuan bangsa.

Dalam semangat visi misi UI sebagai Entrepreneurial University di mana riset mahasiswa dan staf pengajar diarahkan untuk menghasilkan produk inovasi, berkolaborasi dengan pihak industri sehingga bisa dihilirisasi.

“Prof. Rinawati yang mendeteksi suatu solusi baru dalam pemenuhan kebutuhan pasien dan direspon oleh mitra industri yang melahirkan inovasi alat bantu napas pada bayi Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator, contoh nyata kolaborasi yang sukses antara akademisi dan industri.

Direktur Utama PT Fyrom International Group Machdian Muharam berharap, dengan terciptanya alat bantu napas ini akan memotivasi para peneliti di FKUI, untuk mewujudkan ide-ide penuh inovasi yang lain, dan menjadi partner dengan sektor industri.

Diharapkannya secara berkesinambungan menciptakan produk-produk penuh terbaik, hasil kerja keras anak bangsa, dan menjadi produk terdepan sebagai produk andalan dalam negeri.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus