Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Irigasi kuno bermanfaat lagi

Seorang arkeolog inggris, ann kendall memugar kembali saluran/jaringan irigasi bekas kerajaan inca di peru. ternyata arkeologi bukan hanya menggali & mendaftar benda peninggalan jaman dulu.

17 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Irigasi kuno bermanfaat lagi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
SAAT ini Patallacta di lereng Pegunungan Andes, wilayah selatan Peru, tak lagi punya arti. Hanya belasan keluarga miskin dengan susah payah bercocok tanam di tanah kurus, gersang dan berdebu iN. Bahkan selama musim panas hampir tak ada yang mau tumbuh. Padahal 5 abad lalu Patallacta pernah jaya. Waktu itu kota di lereng lembah Sungai Cusichaca merupakan salah satu pusat penting dalam kerajaan Inca yang makmur -- mampu memberikan kehidupan yang layak bagi sekitar 5000 Jiwa. Patallacta dulu terletak di jalan raya berlapis batu, yang melingkar-lingkar sepanjang 8000 km menembus Pegunungan Andes. Jalan ini bagian dari jaringan lalu lintas yang menghubungkan Ibukota Cuzco dengan semua pelosok di kerajaan bangsa Indian itu. Agaknya Patallacta, pada ketinggian 2.500 m, merupakan ' tempat persinggahan bagi orang Inca yang dalam perjalanan dari Cuzco menuju Manchu Picchu," ujar Ann Kendall, arkeolog bangsa Inggris. Cuzco -- yang dalam bahasa Indian Guechua berarti "pusar" -- sekitar 80 km ke arah tenggara dari Patallacta, ialah ibukota Kerajaan Inca waktu itu. Ke arah barat daya dari Patallacta, di balik punggung bukit, terleuk Machu Picchu, sebuah kota Inca lain yang penting. Di areal seluas 13 kmÿFD terdapat benteng, kuil dan berbagai bangunan lainnya -- semuanya dikelilingi kebun bersusun teras. Kota kuno ini baru ditemukan tahun 1911 oleh Hiram Bingham dari Universitas Yale. Kendall sudah selama 13 tahun menjelajahi pusat arkeologi tersohor itu. Daerah bekas Kerajaan Inca itu Menurut Kendall, "terindah di dunia." Ia yakin daerah itu punya potensi dalam bentuk jaringan saluran irigasi, peninggalan zaman Inca, yang membelah lereng pegunungan,itu di mana-mana. Memang jaringan itt sudah hancur dan tertimbun tanah dan semak belukar. Tapi, menurut Kendall, jaringan irigasi kuno itu bisa dimanfaatkan kembali. Azasnya: menerapkari informasi zaman lampau bagi kegunaar praktis masa kini untuk meningkatkan ekonomi. Selama empat kali musim panas sudah, Kendall--dibantu sekelompok sukarelawan berbagai bangsa--sibuk memugar kembali saluran irigasi bekas Kerajaan Inca itu. Pek'erjaan itu meliputi penyingkiran tanah, tumbuhan dan sampah daun, perbaikan susunan batu saluran dan pembangunan kembali bagian dinding waduk yang runtuh. Selalu diusahakan mempertahankan teknik Inca asli, antara lain menyusun batu unpa perekat. Hanya bila sangat perlu dipergunakan sedikit adukan semen atau lapisan plastik. Untuk proyek itu Kendall memperoleh sumbangan sukarela berbagai pihak. Meski dana sangat terbatas, ia yakin investasi kerja yang tak pula banyak itu bakal menghasilkan keuntungan yang cukup berarti. "Bukan maksud saya mengajukan proyek ini sebagai . usaha pemugaran kembali peradaban-Inca," kata Kendall. "Tapi ini memungkinkan lahan pertanian kembali jadi subur dengan metoda yang dipergunakan bangsa Inca zaman dulu." Bahkan metoda itu mungkin juga bisa diterapkan di tempat lain yang kondisinya mirip dengan Patallacta. Sampai saat ini upayanya sudah membuahkan hasil. Sekitar 30 ha lahan gersang sudah bisa dialiri oleh sebagian saluran itu. Hasil kecil itu sudah mulai berarti bagi para petani di daerah itu. Bahkan salah seorang petani minta pinjaman US$ 400 (Rp 254 ribu) untuk membayar sejumlah pekerja yang memperbaiki saluran dekat ladangnya. Kendall dengan senang memenuhi permintaan itu. "Permintaannya itu merupakan bukti gagasan ini punya arti," katanya gembira. Pemerintah Peru juga menyambut baik gagasan Kendall itu. Awal tahun ini, ia menjadi wanita asing pertama yang menerima bintang jasa, sebagai penghargaan atas upayanya itu. Namun di antara para arkeolog, upayanya itu sempat menimbulkan kontroversi. Sebagian ahli itu berpendapat pemugaran saluran irigasi itu mungkin mengganggu banyak peninggalan lain. Tapi Luis Valcarlel, seorang peneliti utama arkeologi Inca, tidak sependapat. "Proyeknya itu sangat terpuji," kata Valcarlel. "Ia tidak hanya berusaha menyusun sebuah katalogus benda purbakala, melainkan ia mencoba memugarnya pada kondisi asal." Jangan Mencuri Jaringan irigasi bikinan Inca itu menyalurkan air dari sungai es di puncak Pegunungan Andes. Salurannya dirancang berkelok-kelok agar air -- dalam perjalanan ke bawah--mencukupi bagi lahan yang diteras, tanpa membanjirinya atau meluap keluar. Sepanjang tahun regu pemeliharaan bangsa Inca harus bekerja agar saluran itu tidak tersumbat oleh endapan. Kerja keras memang salah satu asas bangsa Inca itu yang terungkap dalam sambutan pada setiap upacara: Manan sua, manan lluclla, manan quella yang berarti"Janganlah mencuri, janganlah membunuh, janganlah bermalas-malas." Sistem kerja dan jaringan itu ternyata demikian baik hingga bisa mendukung suatu peradaban di abad ke-16 itu yang ditaksir mencakup sekitar 12 juta penduduk. Bahkan Hernando de Soto yang membantu Fransisco Pizarro menaklukkan Kerajaan Inca itu di tahun 1533, terpaksa mengakui: "Tak pernah diketahui ada kelaparan di wilayah kekuasaan Inca itu. "Tapi justru penaklukan dan penjajahan oleh Spanyol kemudian melenyapkan kemakmuran itu. Pengerahan massal tenaga pertanian ke dalam pertambangan emas dan perak menelantarkan lahan pertanian, dan tentunya juga jaringan saluran irigasi. "Banyak yang masih bisa dipelajari Peru masa kini dari zaman itu," kata Valcerlel: Menurut dia, orang Inca itu punya kesadaran yang dalam sekali akan ketergantungan mereka pada Mama-Pacha, ibu pertiwi mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus