Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, San Francisco - Sebuah penelitian menunjukkan menikah pada Hari Valentine adalah sesuatu yang perlu dihindari. Penelitian itu menunjukkan pasangan yang memilih Hari Valentine untuk menikah lebih cenderung berakhir pada perceraian.
Baca: Valentine 2017, Penjualan Cokelat di Tokopedia Naik 650 Persen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemungkinan pasangan kekasih yang menikah pada Hari Valentine lebih karena impulsif atau dorongan sesaat, sebagaimana dilaporkan Daily Mail akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Studi yang dipimpin University of Melbourne ini menemukan mereka yang menikah pada 14 Februari 37 persen lebih mungkin untuk berpisah.
Mereka juga 45 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memasuki tahun ketiga pernikahan daripada pasangan yang menikah pada hari-hari lain.
Penelitian tersebut, yang meneliti lebih dari 1,1 juta pernikahan di Belanda, menemukan 6 persen dari pernikahan Hari Valentine telah gagal dalam tiga tahun, dibandingkan dengan rata-rata 4 persen.
Para periset menuturkan pasangan yang menikah pada Hari Valentine lebih cenderung hidup bersama selama kurang dari satu tahun.
Studi yang diterbitkan Journal of Population Economics itu menyatakan, “Kesempatan untuk menikah pada tanggal khusus dapat meningkatkan daya tarik pernikahan serta menyebabkan komitmen perkawinan yang lebih cepat dan berkualitas rendah secara rata-rata, yang dapat meningkatkan kerentanan pernikahan yang dihasilkan. Meski tak dapat dijelaskan, risikonya juga lebih tinggi bagi mereka yang menikah pada hari Senin atau Selasa.”
Awal tahun bukanlah waktu yang populer untuk menikah di Inggris, dengan Hari Valentine sebagai pengecualian.
Jumlah rata-rata pernikahan pada hari kerja sepanjang tahun adalah 313. Angka itu melonjak menjadi 1.039 pada 14 Februari atau saat Hari Valentine.
Simak artikel lain tentang Hari Valentine di Tempo.co
DAILY MAIL