Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meraih juara pertama dan keempat dalam kompetisi Shell Eco Marathon di Qatar. Perwakilan Delegasi, Abdullah Iman, mengatakan tim sempat mengalami berbagai kendala sebelum bertanding.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Proses persiapan sebelum lomba dilakukan enam bulan sebelum pengiriman. Teman-teman teknis melakukan riset mendalam pada bagian propulsi dan juga pada bagian desain kendaraan," kata Iman melalui pesan tertulisnya, Sabtu, 15 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendala yang lain, kata Iman, terdapat komponen penting dari mobil yang eror saat satu bulan sebelum acara. Bahkan tiga bulan sebelumnya juga sempat rusak parah akibat ditabrak.
Iman mengatakan semua kendala akhirnya bisa teratasi. Semua rangkaian persiapan menjelang lomba dilakukan enam bulan sebelum pengiriman ke Qatar. "Teman-teman teknis melakukan riset mendalam pada bagian propulsi dan juga pada bagian desain kendaraan," ucapnya.
Iman mengatakan pencapaian lomba ini adalah mobil dapat melaju dalam waktu 35 menit dengan jarak 15 kilometer per satu sesi. Perhitungan efisiensi bahan bakar dihitung dari jarak tempuh dibagi dengan konsumsi energi mobil.
"Saat ini Tim Nakoela memegang rekor Asia untuk Prototype Hydrogen Fuel Cell dengan capaian 528km/m3, dengan 1m3 hydrogen dapat menempuh 528 kilometer," tuturnya.
Dalam kompetisi ini, tim yang bertanding sebagai perwakilan mahasiswa UI adalah Tim Nakoela dan Tim Arjuna. Tim Nakoela yang mendapat juara pertama terdiri atas delapan orang, yaitu, Fransiskus Xaverius Godwin Siringoringo, Haidar Satrio Wibowo, Haydar Mahdi Khalifa Fill Ardh, Timothy Jonathan Sirait, Rafi Evansyah Adhi Satria, Orlean Timothy Sihombing, Muhammad Rafa Rizkia, dan Muhammad Daffa Wibisono.
Tim Nakoela membawa inovasi terbaru berupa Keris Hydro I, mobil berbahan bakar hidrogen (Prototype Hydrogen). Selain Tim Nakoela, Tim Arjuna berhasil meraih posisi keempat dalam kompetisi ini dengan hasil 159 kilometer per kilo watt hour.
Kendaraan yang dipakai adalah kendaraan urban Kalabia EV III. Desainnya menggunakan filosofi burung elang pada tampak samping. Mobil itu mempertimbangkan aerodinamis, berupa peningkatan sistem propulsi dan peningkatan sistem data terintegasi yang mendukung pengembangan efisiensi mobil.
Sebagaimana diketahui, kompetisi dilaksanakan pada 8-12 Februari 2025. Peserta mengadu riset dengan fokus pada pengembangan mobil hemat bahan bakar. Persaingan kompetisi ini secara global yang menantang mahasiswa untuk merancang, membangun, dan mengemudikan kendaraan hemat energi.
Pilihan Editor: Inovasi Robot Bawa Mahasiswa Unair Raih Medali Internasional