Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memperkirakan dua kapal pemburu ranjau buatan Jerman bernama KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732 akan tiba di Surabaya, Jawa Timur, dalam minggu ketiga bulan Juli 2023.
Kedua kapal tersebut masih berada dalam perjalanan, diangkut oleh kapal dock dari lokasi pembuatannya di galangan kapal Abeking & Rasmussen, Lemwerder, Jerman. Ali mengatakan bahwa kapal-kapal ini nantinya mungkin ditempatkan di Komando Armada II.
Lantas, bagaimana spesifikasi KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732?
Spesifikasi kapal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KRI Pulau Fani-731 merupakan kapal jenis mine counter-measure vessel (MCMV) yang bisa bekerja baik di laut dangkal maupun laut dalam. Begitu juga dengan KRI Pulau Fanildo-732 yang merupakan kapal saudarinya.
Kedua kapal dibangun oleh Abeking & Rasmussen dengan basis desain kelas Frankenthal milik Angkatan Laut Jerman. Kapal MHV-60 ini memiliki dimensi panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter.
Dikutip dari Antara, Ali menyebutkan pada 31 Mei lalu bahwa kedua kapal ini dilengkapi teknologi mutakhir antara lain bahan baja non magnetik dengan degaussing system dan penggerak motor elektrik yang dapat mengurangi kebisingan.
“Ini teknologinya cukup kekinian dan merupakan kapal buru ranjau yang cukup canggih, di mana bahannya dari baja nonmagnetik. Jadi, bahannya baja tetapi tidak mempunyai medan magnet,” jelasnya.
Material baja yang digunakan di lambung kapal tidak mempunyai medan magnet karena dilengkapi dengan degaussing system yang berfungsi untuk mengurangi kemagnetan kapal.
Selain itu, kedua kapal pun dilengkapi dengan pesawat nirawak (UAV) yang berguna untuk membantu mendeteksi dan mengidentifikasi kontak di dalam air, juga kendaraan permukaan nirawak (USV) untuk membersihkan dan menyapu ranjau dari permukaan laut.
Terdapat pula kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) dan sonar bawah air, bertujuan untuk mendeteksi ancaman dari perairan dalam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.