Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Makin banyak kasus hewan piaraan yang tertular SARS-CoV-2 dari pemiliknya
Anjing dan kucing adalah hewan peliharaan yang paling banyak tertular Covid-19
Belum ada bukti dan laporan penularan virus corona dari hewan peliharaan ke manusia
HEATHER McLean baru menyadari perangai aneh Winston, anjing ras pug milik keluarga asal Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat, itu adalah gejala Covid-19. Winston menjadi anjing piaraan pertama di Amerika Serikat yang positif terinfeksi virus SARS-CoV-2. Peneliti menduga Winston tertular virus pemicu Covid-19 itu dari tuannya. “Batuk dan bersinnya sangat aneh, tampak seperti tercekik,” kata Heather kepada stasiun televisi lokal WRAL, Senin, 27 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anjing jantan berumur dua tahun itu diketahui terinfeksi setelah peneliti dari Duke University memeriksa usapan lendir dari mulutnya pada 1 April lalu. Keluarga McLean adalah relawan dalam studi Duke University yang memeriksa respons tubuh terhadap infeksi. Empat anggota keluarga itu dites usap dan diambil darahnya, sementara Winston, seekor pug lain, dan seekor kucing hanya dites usap mulut. Hasil tes anak perempuan Heather, Sydney; kucing betina; dan pug berumur 13 tahun negatif. Adapun Heather dan suaminya, Samuel McLean; anak laki-laki mereka, Ben; dan Winston positif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Samuel bekerja sebagai dokter di unit gawat darurat University of North Carolina Hospitals sementara Heather dokter anak di Duke University. Menurut Ben, Winston yang paling diemong keluarganya ketimbang piaraan lain. Anjing itu tidur di ranjang bersama ibu dan ayahnya. Winston juga kerap menjilati sisa makanan di semua piring. “Kami selalu menempelkan wajah kami ke wajahnya. Masuk akal kalau dia tertular (virus corona),” ujar Ben seperti dikutip WRAL.
Chris Woods, kepala tim peneliti Duke University, mengatakan peneliti menemukan sejumlah kecil virus di air liur Winston. “Jika Anda pernah melihat pug, dia punya lidah yang besar dan menyentuhkan lidah itu ke apa saja. Jadi tidak mengejutkan kalau infeksi itu terjadi,” ucap Woods seperti dilansir The New York Times, Selasa, 28 April lalu. Menurut dia, beberapa gejala pada Winston mirip dengan yang dialami manusia, seperti kesulitan bernapas.
Winston merupakan bagian dari sejumlah hewan piaraan pertama yang tertular virus corona di Amerika Serikat. Sebelumnya, pada 22 April lalu, Departemen Pertanian Amerika Serikat mengumumkan dua ekor kucing di New York mengidap penyakit pernapasan ringan setelah hasil pengujian virus SARS-CoV-2 ternyata positif. Pada kasus pertama, pemilik kucing terdiagnosis Covid-19 sebelum kucingnya sakit. Sedangkan dalam kasus kedua, pemilik kucing menderita sakit pernapasan tapi belum terkonfirmasi Covid-19.
Bukan hanya piaraan rumah yang positif SARS-CoV-2. Sebelumnya, pada 5 April lalu, Nadia—seekor harimau Malaysia di Bronx Zoo milik Wildlife Conservation Society di New York—terdiagnosis terinfeksi virus tersebut. Harimau betina berumur empat tahun itu menjadi hewan pertama di Amerika Serikat yang terkena infeksi virus corona. Menurut Paul Calle, kepala dokter hewan Bronx Zoo, Nadia diduga tertular dari seorang penjaga yang tak menunjukkan gejala Covid-19 dan identitasnya tak diketahui. “Hanya itu kemungkinannya,” tutur Calle kepada National Geographic, Rabu, 22 April lalu.
Perkembangan terbaru dari Bronx Zoo, ada empat harimau gunung dan tiga singa Afrika yang hasil tesnya positif Covid-19 tiga minggu setelah kasus pertama dilaporkan. Dalam rilis pada 22 April lalu, Wildlife Conservation Society menyebutkan kondisi kedelapan kucing besar tersebut terus membaik. “Mereka berperilaku normal, makan dengan baik, dan batuk mereka makin berkurang.”
Kasus hewan piaraan pertama di dunia yang positif Covid-19 dilaporkan terjadi pada seekor anjing di Hong Kong pada 24 Maret lalu. Anjing Pomeranian berumur 17 tahun bernama Benny itu akhirnya mati. Anjing kedua adalah ras German Shepherd berumur dua tahun. Pada 27 Maret lalu, di Leige, Belgia, juga dilaporkan kasus kucing tertular virus corona dari pemiliknya. Dan pada 30 Maret lalu kembali seekor kucing yang tinggal bersama majikannya di Aberdeen, Hong Kong, tertular virus tersebut.
Deni Noviana, guru besar Departemen Klinik, Reproduksi, dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, mengatakan penularan virus corona ke hewan piaraan hanya bisa melalui kontak yang dekat dan terus-menerus dengan manusia yang terinfeksi. Menurut Deni, hasil penelitian memang menunjukkan reseptor ACE2 atau angiotensin converting enzyme 2 diekspresikan di kebanyakan mamalia. “Tapi tak semua ACE2 dapat dimanfaatkan SARS-CoV-2 sebagai reseptor,” kata Deni.
Menurut Deni, berdasarkan rilis resmi dari World Organization for Animal Health atau Office International des Epizooties, saat ini ada empat laporan yang menyatakan beberapa jenis hewan piaraan yang tertular Covid-19, di antaranya anjing dan kucing. “Kejadian terakhir hewan yang dilaporkan positif terinfeksi Covid-19 pada 26 April lalu adalah dua ekor cerpelai di Belanda,” ucapnya.
Bagaimana dengan hewan ternak? Deni merujuk pada penelitian Jianzhong Shi dari Harbin Veterinary Research Institute, Cina, yang menemukan bahwa replikasi virus SARS-CoV-2 buruk pada hewan ternak, seperti ayam, bebek, dan babi. Penelitian Shi yang menyuntikkan virus ke dalam hidung hewan-hewan percobaan itu dilakukan di laboratorium biosafety level 4. “Sejauh ini belum ada data lain terkait hewan ternak jenis lain yang berpotensi tertular virus,” ujar Deni melalui surat elektronik kepada Tempo pada Selasa, 28 April lalu.
Deni menekankan, penyebaran Covid-19 adalah hasil penularan dari manusia ke manusia. Sampai saat ini, kata Deni, tidak ada bukti hewan piaraan memainkan peran penting dalam penyebaran penyakit ini. “Jadi tidak ada pembenaran sedikit pun mengambil tindakan terhadap hewan piaraan yang justru dapat membahayakan kesejahteraan mereka,” tutur Kepala Rumah Sakit Hewan Pendidikan FKH-IPB itu.
Pernyataan Deni sesuai dengan rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) agar pemilik memperlakukan hewan piaraan seperti perlakuan terhadap anggota keluarga sendiri. “Isolasi hewan piaraan dari anggota keluarga yang sakit dan cegah hewan piaraan berinteraksi dengan orang di luar rumah,” demikian rekomendasi CDC.
DODY HIDAYAT (SCIENCE, SCIENCEALERT, LIVESCIENCE, WRAL, TIME, THE NEW YORK TIMES, NEWSWEEKS, PEOPLE, SOUTH CHINA MORNING POST)
Dari Hewan ke Manusia ke Hewan
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo