Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Kemenkes: Semua Pasien Virus Corona B117 dan Kontak Eratnya Sehat

Kementerian Kesehatan memastikan kondisi kesehatan enam pasien yang sempat terinfeksi virus corona Covid-19 varian B.1.1.7 seluruhnya telah pulih.

12 Maret 2021 | 19.46 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)
Perbesar
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan memastikan kondisi kesehatan enam pasien yang sempat terinfeksi virus corona Covid-19 varian B.1.1.7 seluruhnya telah pulih. Mereka seluruhnya disebut tak sampai memerlukan pelayanan darurat apalagi intensif di rumah sakit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Sekarang semua sudah sembuh dan kasus kontak erat dengan mereka juga sudah seluruhnya diambil dan sudah dicek, semua negatif. Semua sehat," kata juru bicara Program Vaksinasi Covid-19 di Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, saat menjadi pembicara pada webinar 'Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-CoV-2 di Indonesia', Jumat siang, 12 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Nadia menegaskan semua hasil itu didapat dari hasil laporan laboratorium kesehatan. Dia mengatakan Indonesia saat ini telah memiliki total 16 laboratorium, yang dibagi berdasarkan regional, dengan kemampuan menganalisa whole genome sequences atau pengurutan keseluruhan genom dalam mendeteksi dini kemunculan varian virus baru.

"Tidak semua laboratorium punya kemampuan ini. Sebagian besar whole genome sequences dilakukan di perguruan tinggi," katanya.

Dalam webinar yang sama, Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan program vaksinasi Covid-19 perlu dipercepat sebelum SARS-CoV-2 bermutasi semakin beragam. "Sebelum virus ini berubah bentuk, sistem kekebalan tubuh kita harus dibentuk," kata Amin.

Dia mendorong setiap warga yang mendapat prioritas untuk mendapatkan kesempatan divaksinasi agar tidak menunda atau menolak. Vaksinasi memang tidak serta merta menghentikan pandemi dan bukan berarti setelah divaksin tubuh akan kebal terhadap virus, tapi ini dianggapnya penting sebagai bagian dari pencegahan.

"Apapun varian virusnya perlakuan sama: protokol kesehatan harus diterapkan," kata dia.

Pada 2 Maret 2021, Kementerian Kesehatan mengumumkan kalau virus Covid-19 jenis baru B.1.1.7 yang pertama terdeteksi di Inggris telah ditemukan di Indonesia. Varian ini telah diketahui memiliki tingkat infeksi sel 70 persen lebih tinggi daripada varian awal.

Selain B.1.1.7, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dua varian baru virus corona lainnya yang perlu dipantau, yaitu B1.351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan P.1 dari Brasil.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus