Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kendali Otomatis Mobil

12 September 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pabrik kendaraan terkemuka General Motors tengah menciptakan kendaraan yang otomatis berhenti di belakang antrean, tanpa menabrak mobil di depannya. Teknologi ini disesuaikan bagi kendaraan produksi anak perusahaannya, Vauxhall Vectra, yang mulai beredar pada 2010.

Target pasar sistem kendali otomatis ini adalah jalan perkotaan yang sibuk, dan sistem ini bekerja sampai kecepatan 64,4 kilometer per jam. Sensor laser di bumper dan lampu depan kendaraan ini, serta kamera video yang terpasang di kaca spion, secara otomatis mengoreksi posisi setir jika pengemudi terlalu menikung. Juga menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya.

”Kasarnya, kendaraan ini bisa melihat, berpikir, dan bertindak sesuai dengan situasi yang berbeda,” kata Bruno Praunsmandel, Manajer Teknik General Motors Eropa.

Sistem laser deteksi cahaya dan jarak, yang mekanismenya mirip radar, memiliki jarak pandang yang lebih besar dan beresolusi tinggi. Dua laser jarak pendek berkapasitas 2170 kaki, sementara sensor jarak jauh mencapai 500 kaki. Sensor ini juga bisa mendeteksi perubahan cuaca, seperti kabut dan salju yang dapat mengurangi penglihatan.

Kecanggihan sistem driver assistance ini juga didukung layar monitor pada dashboard yang bisa menunjukkan gambar berbeda bagi pengemudi dan penumpang di sampingnya. Pengemudi bisa berkonsentrasi pada informasi lalu lintas, tanpa terganggu program televisi yang ditonton temannya.

Juru bicara General Motors menyatakan, tabrakan sering terjadi saat kemacetan karena pengendara yang lalai. Meski sistem tersebut dapat meningkatkan keselamatan penumpang, mereka mengingatkan sistem ini hanya alat bantu. Pengemudi tetap bertanggung jawab penuh atas kendali mobil.

Penjepit Jemuran Peramal Hujan

KONDISI cuaca yang sulit diprediksi membuat Oliver MacCarthy, mahasiswa tingkat akhir Brunel University, Inggris, kesal. Baru lima menit menjemur pakaian, hujan turun dan membasahinya lagi.

Situasi tak menentu seperti itu menjadi inspirasi bagi pemuda belasan tahun tersebut untuk menciptakan alat prediksi cuaca. ”Saya pilih penjepit baju karena sering kali saya menjemur tapi malah basah kuyup beberapa menit kemudian,” kata MacCarthy.

Cara kerjanya, pegangan penjepit memiliki sensor yang dapat merasakan perubahan tekanan udara dan mengirimkan sinyal listrik ke batangan logam di ujung penjepit. Jika penjepit meramalkan hujan akan turun dalam setengah jam ke depan, secara otomatis penjepit akan terkunci sehingga tidak dapat dipakai menggantung pakaian.

Alat buatan bocah dari Great Barr, Birmingham, ini jelas lebih praktis ketimbang mengukur jumlah awan di langit. Sayangnya, penjepit ini tidak bisa melindungi pakaian yang telanjur dijemur dari terpaan hujan.

Direktur desain di School of Engineering and Design Brunel, Paul Turnock, optimistis di masa mendatang karya muridnya ini bakal tersedia di toko-toko. ”Oliver secara cerdas mengambil benda yang sudah dikenal orang dan merancang ulang sehingga mudah digunakan,” ujarnya.

Pelapis Kaca Anti Embun

BENTUKNYA serupa dengan film pelapis kaca kendaraan, tapi temuan Michael Rubner dari Massachusetts Institute of Technology di Boston ini bisa menolak embun melekat, sekaligus bebas refleksi cahaya. Pelapis dari nanopartikel ini berfungsi layaknya popok mikro, menyerap kabut embun yang terbentuk akibat kondensasi saat temperatur udara luar lebih rendah dibanding di dalam kendaraan. Hasilnya, kaca depan mobil tetap jernih, bahkan waktu hujan.

Teknologi yang dikembangkan peneliti Amerika Serikat ini hanya merefleksikan 0,2 persen sinar yang mengenai permukaan kaca. Pengemudi akan bebas dari cahaya menyilaukan di depannya. Kemampuannya sepuluh kali lipat lebih baik dibandingkan dengan film antirefleksi yang beredar di pasaran—sekitar 2 sampai 3 persen.

Terbuat dari lapisan ganda polimer fiber dan kaca nanopartikel, film ini membentuk jaringan berisi lubang-lubang udara. Uap air akan diserap ke dalamnya, seperti spons. Akibatnya, lapisan film air tipis ini tidak akan memantulkan cahaya dan mengaburkan kaca. Apalagi, ukuran partikel hanya tujuh nanometer sehingga film tetap transparan.

Teknologi ini sangat berguna bagi masker ski, kaca mobil, sampai cermin kamar mandi. Sementara ini, film hanya bisa digunakan melapisi permukaan kaca karena tahan proses pembakaran yang mencapai 500 derajat Celsius. Panas membuat film mengeras dan tahan goresan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus