Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Peluit sepatu yang tersedak masuk saluran napas Asep Yaya, 9 tahun, membuatnya malu. Ia sampai mogok bersekolah selama sebulan lebih karena suka diledek teman-teman di sekolah.
Baca: Dokter RS Hasan Sadikin Selamatkan Bocah Tersedak Peluit Sepatu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Memang kalau capek, napasnya jadi bunyi peluit sepatu," kata Subandi, ayah Asep, di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Kamis, 20 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter RS Hasan Sadikin menyelamatkan seorang anak yang tersedak peluit sepatu. Kredit: RSHS Bandung
Alat itu tak sengaja tersedak dan masuk ke saluran pernapasan bocah asal Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat, itu. Selama di dalam tubuhnya, kata Subandi, anaknya tidak mengeluhkan sakit selama bernapas. Makan dan minum pun normal. "Cuma kalau bunyi, dia malu jadinya, nggak mau sekolah," katanya.
Peluit sepatu berukuran silinder kecil sepanjang dua sentimeter itu masuk ke saluran pernapasan Asep. Saat kejadian, 14 Oktober lalu, ia tengah meniup alat itu yang telah copot dari sepatunya di rumah bibi. "Adiknya (sepupu) minta digendong di belakang, langsung alat itu tertelan," kata Subandi.
Dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan RSHS Bandung Lina Lasminingrum mengatakan, peluit sepatu yang tersedak sepanjang 2 sentimeter. Tim dokter mengambilnya dengan metode endoskopi Kamis pagi, 20 Desember 2018.
Karena benda dari bahan plastik itu tidak terlihat pada hasil rontgen, tim dokter menjadikan bunyi peluit sepatu itu sebagai penanda di ruang operasi. Setelah diambil, napas Asep tak berbunyi peluit sepatu lagi.
Kejadian itu bermula saat Asep memainkan peluit sepatu di rumah bibinya, 14 Oktober lalu. Ia tersedak setelah ditabrak adik sepupunya yang minta digendong di punggungnya. Setelah insiden itu Asep dibawa ke Puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit daerah.