Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kursi Roda Berkendali Suara

22 Oktober 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

UNTUK mempermudah pengguna kursi roda, tim riset Computer Vision Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, membuat kursi roda elektrik pintar. Kursi roda ini dapat digerakkan dengan perintah suara atau gerakan kepala. Perangkat ini memakai teknologi pengolahan citra digital dan pengenal suara.

Kursi roda elektrik dilengkapi motor penggerak dan tuas pengendali. Namun penderita paraplegia (kelumpuhan separuh badan bagian bawah), tetraplegia (kelumpuhan kaki dan tangan), polio, serta stroke kerap mengalami kendala mengendalikan kursi roda elektrik.

Alat bantu gerak buatan tim Computer Vision adalah pengembangan lebih kompleks kursi roda elektrik. Kursi roda generasi kedua ini memiliki lima fitur pengendali. Perintah gerak bisa dimasukkan secara manual lewat panel liquid crystal display (LCD), aplikasi di telepon seluler pintar, sensor suara, gerak kepala, dan pelacak gerak manusia (human tracking).

Tim beranggotakan sembilan orang itu dipimpin Kepala Program Studi Magister Ilmu Komputer/Informatika Fitri Utaminingrum. Menurut Dahnial Syauqy, anggota tim riset, kecepatan kursi roda masih disesuaikan dengan laju orang berjalan supaya bisa diikuti. Laju kursi masih 50 persen di bawah kecepatan asli yang diperkirakan mencapai 40 kilometer per jam di lintasan datar.

Kursi roda ini menggunakan komputer mini IntelNUC A7 seharga Rp 9 juta sebagai "otak" pengendali. Prosesor yang canggih ini memungkinkan sistem bisa cepat merespons perintah pemakainya. Mesin yang dipasang pada kursi roda ini juga memiliki daya lebih besar. Alat ini bisa menyokong beban hingga 100 kilogram.

Tim belum bisa memastikan laju maksimal kursi roda. Mereka juga belum menguji di lintasan menanjak dan menurun. Total biaya yang dihabiskan untuk riset dan pembuatan kursi ini mencapai Rp 200 juta, merupakan dana Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Tim masih meneliti sistem kursi roda untuk meningkatkan kemampuannya. Menurut Dahnial, fitur yang paling bisa diandalkan adalah sistem pengarah manual pada kamera dan pengendali jarak jauh di ponsel pintar. "Segala kekurangan diperbaiki untuk kemudian bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah internasional," ujar Dahnial, yang juga koordinator Kelompok Jabatan Fungsional Dosen Komputasi Berbasis Jaringan di Universitas Brawijaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus