Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikan ternyata senang mendekati cahaya. Cahaya kuning biasanya paling menarik perhatian ikan yang menjadi sasaran nelayan. Umpamanya baronang, kerapu, dan bawal putih. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah membuat lampu khusus yang dicemplungkan ke laut untuk membantu nelayan menangkap ikan.
Lampu celup bawah air (lacuba) bikinan BPPT itu dirancang dalam wadah plastik dan mampu menahan tekanan hingga kedalaman 30 meter. Lacuba dapat dipasang pada bagan apung dan dicelupkan ke dalam air dengan penambahan beberapa peralatan untuk menambatkan kabel pada perahu.
”Kami sempat mencoba beberapa warna, tapi kuning yang paling disukai. Kalau biru, hanya didatangi hiu,” kata Effendi, Kepala Subbidang Industri dan Masyarakat, Bidang Kemitraan Lembaga Teknologi Informasi, Kementerian Riset dan Teknologi.
Senjata Pengendali Massa
Polisi bakal punya satu lagi alat tambahan untuk mengendalikan massa, selain gas air mata dan semprotan air. Namanya belum diumumkan. Tapi keampuhannya sudah diuji coba oleh militer Amerika Serikat pada akhir bulan lalu. Senjata pemecah konsentrasi massa itu menyemburkan kilatan sinar-X yang membuat korban berhamburan karena merasa akan dicaplok gumpalan api.
Kilatan cahayanya memang mengeluarkan hawa panas 54 derajat Celsius. Artinya, ia hanya mampu merusak 1/64 inci lapisan kulit. Militer AS menyatakan senjata itu aman dan bisa menghindarkan jatuhnya korban tak bersalah atau aparat yang berada di kerumunan massa.
Meski kepolisian dan sejumlah kesatuan militer AS telah menyatakan tertarik, senjata itu baru diproduksi setelah 2010.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo