Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mengapa Bos OpenAI Sam Altman Sebut Umat Islam Takut Akan Ada Pembalasan?

Bos OpenAI Sam Altman mengatakan umat Islam di dunia teknologi takut akan adanya pembalasan jika mereka angkat bicara

7 Januari 2024 | 09.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
CEO OpenAI Sam Altman hadir di 'Conversation with Sam Altman' di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, pada Rabu 14 juni 2023. Dia menjawab banyak pertanyaan seputar ChatGPT serta pengembangan dan dampaknya. Foto/Zacharias Wuragil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - CEO OpenAI Sam Altman mengatakan pada hari Kamis bahwa dia merasa anggota komunitas Muslim dan Arab di industri teknologi merasa tidak nyaman berbicara tentang pengalaman mereka baru-baru ini, yang merujuk pada dampak perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Rekan-rekan Muslim dan Arab (terutama Palestina) di komunitas teknologi yang saya ajak bicara merasa tidak nyaman berbicara tentang pengalaman mereka baru-baru ini, sering kali karena takut akan pembalasan dan merusak prospek karier,” tulis Altman di jaringan media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, seperti dikutip dari Reuters, Minggu, 7 Januari 2024 .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bos pembuat ChatGPT yang didukung Microsoft (MSFT.O) mendesak industri teknologi untuk memperlakukan anggota komunitas tersebut dengan empati.

Seorang pengguna di X bertanya kepada Altman sebagai balasan bagaimana perasaannya tentang pengalaman komunitas Yahudi.

Altman menjawab: "Saya seorang Yahudi. Saya percaya bahwa antisemitisme adalah masalah yang signifikan dan terus berkembang di dunia, dan saya melihat banyak orang di industri ini mendukung saya, dan saya sangat menghargainya. Saya tidak melihat hal seperti itu terjadi pada umat Islam." ."

Para pendukung hak asasi manusia mencatat bahwa antisemitisme dan Islamofobia telah meningkat tajam di AS dan negara lain sejak 7 Oktober ketika kelompok Islam Palestina Hamas menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.

Serangan Israel selanjutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 22.000 warga Palestina, hampir 1% dari 2,3 juta penduduknya, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Dewan Hubungan Amerika-Islam mengatakan bulan lalu bahwa dalam dua bulan setelah perang dimulai, insiden yang dimotivasi oleh Islamofobia dan bias terhadap warga Palestina dan Arab meningkat sebesar 172% di Amerika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Liga Anti-Pencemaran Nama Baik mengatakan pada bulan Desember bahwa antara 7 Oktober dan 7 Desember, insiden antisemit di AS meningkat sebesar 337%.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus