Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada awalnya Pluto dianggap sebagai planet kesembilan dalam sistem Tata Surya. Namun, pada 2006, status tersebut dicabut. Apa alasannya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Library of Congress, keputusan ini diambil oleh International Astronomical Union (IAU), sebuah organisasi ilmiah yang mengatur definisi dan klasifikasi objek-objek astronomi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keputusan ini memicu perdebatan dan kekecewaan di kalangan masyarakat karena dianggap mengubah tradisi dan sejarah. Pada Sidang Umum IAU yang membahas proposal untuk menurunkan status Pluto, ini menjadikan momen yang menentukan bagi tata surya lainnya.
Setelah diperdebatkan dengan sengit oleh para anggota IAU, resolusi yang disahkan secara resmi mendefinisikan istilah planet. Sebelum 2006, istilah planet tidak memiliki definisi yang tepat.
Jika dulunya merupakan kata umum yang digunakan untuk menggambarkan objek besar di dalam tata surya kini menjadi spesifik. Kini definisi planet adalah benda langit yang cukup besar, berbentuk bulat, dan orbit gravitasinya mengelilingi matahari.
IAU juga mengeluarkan definisi resmi yang menetapkan tiga kriteria, yakni objek harus mengorbit matahari, memiliki bentuk yang hampir bulat akibat gravitasi, dan memiliki "clearing" di sekitar orbitnya (tidak ada objek yang memiliki massa yang signifikan di dekat orbitnya).
Pluto gagal memenuhi kriteria ketiga ini karena terdapat objek lain di dekat. Kini pluto diklasifikasikan sebagai planet kecil karena, meskipun cukup besar untuk menjadi bulat, ia tidak cukup besar untuk menggunakan dominasi orbitnya.
Sejarah Pluto
Dikutip dari Library of Congress, sebelum dikenal sebagai planet Pluto, objek ini ditemukan di Observatorium Lowell di Flagstaff, Arizona, pada 18 Februari 1930.
Pluto ditemukan oleh astronom Clyde W. Tombaugh, dengan kontribusi dari William H. Pickering. Pada era ini dunia astronomi banyak melakukan perburuan planet yang intens, dan Pickering adalah seorang prediktor planet yang produktif.
Penemuan ini menjadi berita utama di seluruh dunia. Observatorium Lowell, yang memiliki hak untuk menamai objek baru ini, menerima lebih dari 1.000 saran dari seluruh dunia. Nama Pluto sendiri diusulkan oleh Venetia Burney, seorang anak sekolah berusia sebelas tahun di Oxford, Inggris.