Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Teknologi Hawkeye, Sistem Kamera Pelacak Shuttlecock di Badminton

Teknologi hawkeye digunakan untuk membantu wasit memutuskan kok masuk atau keluar lapangan.

21 November 2021 | 17.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. (Instagram/@badminton.ina)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat dicurangi teknologi hawkeye saat menjalani babak semifinal Indonesia Masters 2021 di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Sabtu, 20 November 2021. Apa itu hawkeye?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari bwfbadminton.com, hawkeye merupakan sistem kamera yang melacak lintasan bola selama pertandingan badminton. Alat ini merupakan alat paling canggih yang digunakan di banyak olahraga. Teknologi ini digunakan di berbagai macam olahraga mulai dari kriket, sepak bola, tenis, rugby union, bola voli, dan hoki es. Bahkan teknologinya juga dapat dilihat dalam olahraga seperti NASCAR dan pacuan kuda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari cctvman.co.id, teknologi hawkeye digunakan untuk membantu wasit memutuskan kok masuk atau keluar lapangan. Teknologi ini umumnya dipasang di lapangan utama sebuah turnamen untuk membantu wasit dan pemain saat meminta challenge. Alat Hawk-Eye ini dikembangkan di Inggris oleh Paul Hawkins dan diimplementasikan pertama kali pada 2001 untuk pertandingan cricket di televisi.

Lalu bagaimana teknologi ini bekerja? Sistem hawkeye dalam bulu tangkis terdiri dari sejumlah kamera kecepatan tinggi. Mereka terhubung satu sama lain melalui kabel serat optik ke sistem komputer yang terpusat. Penentuan bola masuk atau keluar dapat diketahui dengan mudah dan akurat dengan menganalisa gambar yang ditangkap oleh kamera oleh sistem komputer untuk menyimulasikan lintasan shuttlecock.

Sistem ini bekerja menggunakan enam atau lebih kamera yang berkinerja tinggi. Biasanya kamera diposisikan di bagian bawah atap stadion untuk melacak bola dari sudut yang berbeda. Teknologi ini memiliki tingkat akurasi akurat hingga 3,6 milimeter sehingga umumnya dipercaya sebagai pendapat kedua yang tidak memihak dalam olahraga. Dalam badminton, teknologi ini cukup berguna saat pemain mempertanyakan keputusan hakim garis untuk menentukan bola masuk atau keluar.

Sistem hawk-eye didasarkan pada prinsip triangulasi menggunakan gambar visual dan data waktu yang disediakan oleh sejumlah kamera video berkecepatan tinggi. Sistem dengan cepat memproses tangkapan video dari kamera dan melacak shuttlecock. Sistem ini menghasilkan gambar grafis dari jalur bola dan area permainan, yang berarti bahwa informasi dapat diberikan kepada wasit, pemain, penonton dan pemirsa televisi dalam waktu cepat.

HENDRIK KHOIRUL MUHID 

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus