Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mengidentifikasi Bakteri Pengubah Mikroplastik

Mikroplastik diliputi lendir berupa lapisan tipis yang disebut plastisphere.

13 Desember 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
water

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jutaan ton sampah plastik menggelontor ke laut setiap tahun. Sebagian besar berupa mikroplastik, yakni potongan plastik sangat kecil berukuran kurang dari 5 milimeter. Hewan laut dapat menelan mikroplastik yang berpotensi mengancam hidupnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain bentuknya menyerupai makanan, mikroplastik diliputi lendir berupa lapisan tipis yang disebut plastisphere. Lendir itu dihasilkan oleh aktivitas mikroba dan bakteri, yang kemudian membentuk biofilm. Ini yang menyebabkan hewan laut tertarik memakannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biofilm dapat mempengaruhi mikroplastik, yakni menyebabkan tenggelam, melayang, atau memecahnya menjadi ukuran lebih kecil lagi. Biofilm bahkan dapat membuat bau plastik dan rasanya seperti makanan untuk beberapa organisme laut.

Sayangnya, masih sangat sedikit pengetahuan ihwal jenis mikroba apa yang menyebabkan terbentuknya plastisphere. Selain itu, bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain dan juga dengan plastik.

Menggunakan metode mikroskop inovatif yang dikembangkan di Marine Biological Laboratory (MBL), para peneliti berhasil mengungkap struktur komunitas mikroba tersebut. Mereka mengambil sampel mikroplastik dari beberapa lokasi berbeda.

Tim yang dipimpin Linda Amaral-Zettler, pencetus istilah plastisphere; Jessica Mark Welch; dan Cathleen Schlundt tersebut mempublikasikan hasil penelitian mereka ini dalam jurnal Molecular Ecology Resources, pekan lalu.

Untuk melihat komunitas mikroba pada sampel mikroplastik, mereka memanfaatkan teknik pencitraan fluoresensi yang dikembangkan oleh Mark Welch. Mereka merancang senyawa yang menyala dan menargetkan kelompok bakteri utama yang mendominasi plastisphere.

"Kami memiliki alat yang memungkinkan untuk memahami struktur komunitas plastisphere," kata Amaral-Zettler, mahasiswa doktoral MBL dari Institut Penelitian Laut Belanda NIOZ dan Universitas Amsterdam.

Menurut Amaral-Zettler, ini merupakan cara terbaik untuk memahami karakteristik bakteri utama pada plastisphere. Para peneliti dapat mengetahui apa yang dilakukan bakteri dan dampaknya terhadap sampah plastik di laut.

Para ilmuwan menemukan tiga filum bakteri dominan: proteobacteria, cyanobacteria, dan bacteriodetes. Komunitas mikroba plastisphere yang dicampur secara heterogen memberi pemahaman ihwal interaksi bakteri pada mikroplastik laut.

Mark Welch dan tim sebelumnya menerapkan teknologi pencitraan ini untuk mempelajari komunitas mikroba di mulut manusia dan saluran pencernaan cumi-cumi.

Studi ini juga menjadi landasan dikembangkannya teknologi Combinatorial Labeling and Spectral Imaging FISH (CLASI-FISH). Amaral-Zettler berencana membangun platform mikroskop berbasis CLASI-FISH dalam waktu dekat.

SCIENCE DAILY | PHYS | AFRILIA SURYANIS


Dampak Sampah Plastik

Jumlah sampah plastik yang masuk ke laut diperkirakan mencapai 4,8-12,7 juta ton per tahun. Sampah plastik, termasuk mikroplastik, berperan dalam mempengaruhi regulasi karbon dan siklus nutrisi yang dimainkan oleh bakteri melalui lingkaran mikroba.

Lingkaran mikroba menggambarkan tingkatan trofik-klasifikasi organisme berdasarkan divisi di dalam piramida makanan-tempat karbon organik terlarut (DOM) dan partikulat (POM) dari rantai trofik linier dikembalikan ke tingkatan trofik lebih tinggi dalam biomassa bakteri.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus