Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Meriah Desember, Ada Komet Paling Terang Setelah Hujan Meteor

Kehadiran komet Wirtanen akan menjadi salah satu dari 10 pendekatan komet terdekat ke Bumi sejak 1950.

10 Desember 2018 | 13.19 WIB

Ilustrasi Komet 46/P Wirtanen. timeanddate.com
Perbesar
Ilustrasi Komet 46/P Wirtanen. timeanddate.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Desember adalah bulan yang baik bagi pengamat bintang dengan kehadiran komet Wirtanen dan hujan meteor Geminid.

Baca: Kenalkan 46P/Wirtanen, Komet Paling Terang 2018
Baca: Komet Paling Terang 2018 Mendekati Bumi Pekan Depan
Baca: Komet Hijau Incredible Hulk Lintasi Bumi Malam Ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kehadiran komet Wirtanen akan menjadi salah satu dari 10 pendekatan komet terdekat ke Bumi sejak 1950 dan pendekatan ke-20 terdekat dari komet sejak abad ke-9, menurut Sky & Telescope, pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pendekatan terdekat komet Wirtanen terhadap matahari adalah Rabu, 12 Desember, dan pendekatan terdekatnya ke Bumi adalah hari Minggu, 16 Desember, kata EarthSky. Pada hari itu, komet akan berada 7,1 juta mil dari Bumi. Bandingkan dengan Matahari yang berjarak sekitar 93 juta mil.

Komet itu bakal terlihat dengan mata telanjang, tetapi pandangan terbaik mungkin akan melalui teropong dan teleskop kecil, terutama jauh dari lampu-lampu kota. "Pastikan untuk mencari langit gelap dalam pencarian Anda untuk Komet 46P/Wirtanen," kata David Dickenson dari Universe Today.

Satu gangguan kemungkinan dari kecerahan bulan purnama yang semakin penuh minggu depan.
Komet dan koma (daerah yang tampak kabur di sekitar komet) akan agak besar, dua sampai tiga kali diameter bulan, Sky & Telescope melaporkan. Pada diameter sekitar 3/4 mil, komet ini relatif kecil dan berkecepatan sekitar lebih dari 21.000 mph.

Karena komet akan tetap berada dalam 10 juta mil dari Bumi selama beberapa minggu, para ilmuwan NASA akan mendapatkan kesempatan lebih lama untuk mempelajarinya.

Peneliti NASA Michael DiSanti mengatakan kedatangan komet ini akan memungkinkan studi rinci tentang komet saat inti komet terkena sinar matahari.

Menurut Universe Today, astronom AS Carl Wirtanen pertama kali memata-matai komet ini pada malam 17 Januari 1948, saat mengamati langit dari Lick Observatory di California. Karena dia menemukannya, komet itu memakai namanya.

Sementara itu, hujan meteor Geminid aktif saat ini hingga 17 Desember tetapi akan mencapai puncaknya pada pukul 4:30 PT pada 14 Desember atau pukul 19.30 WIB pada 14 Desember 2018.

"Puncaknya berlangsung selama 24 jam penuh, yang berarti para pengamat meteor di seluruh dunia akan melihat tontonan ini," kata Jane Houston Jones dari NASA.

"Jika Anda dapat melihat rasi bintang musim dingin yang akrab Orion dan Gemini di langit, Anda akan melihat beberapa Geminid. Berharap untuk melihat hingga 120 meteor per jam dari lokasi langit gelap."

Saturnus akan muncul di dekat bulan di sekitar matahari terbenam 8, 9, dan 10 Desember sebelum menghilang dari langit malam. Mars akan menggantikan dengan muncul di dekat bulan pada 13, 14 dan 15 Desember.

Simak artikel lainnya tentang komet Wirtanen di kanal Tekno Tempo.co.

USA TODAY | SKY & TELESCOPE | EARTHSKY | KPIC

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus