Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mobil dengan Kartu Pintar

4 Januari 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BELI mobil bisa berarti membayar kemubaziran. Betapa tidak? Terkadang orang terpaksa membayar lebih mahal hanya karena mobil itu mempunyai pintu atap (sunroof). Padahal, manfaat pintu atap untuk pengendara di negeri tropis seperti Indonesia hampir tidak ada. Dan menghilangkannya agar harga mobil lebih murah juga mustahil karena sudah bawaan dari pabrik.

Untuk menghindari kemubaziran itu, perusahaan komputer IBM menciptakan satu jenis kartu pintar (smart card) yang dapat memberikan keleluasaan kepada konsumen untuk memilih sendiri perlengkapan tambahan yang dibutuhkan. Kartu ini berisi serangkaian perintah untuk mengaktifkan atau mematikan semua fungsi perlengkapan tambahan di dalam mobil.

Berkat kartu pintar ini, pembuat mobil pun bisa menyederhanakan proses produksi, yakni hanya dengan membuat satu model tunggal. Mereka tak perlu membuat bermacam model untuk satu jenis mobil, tapi cukup membuat satu model mobil dengan semua perlengkapan penunjangnya. Perkara nanti mau dipakai atau tidak, tergantung si konsumen.

Dengan kata lain, mobil berteknologi kartu pintar tetap menyediakan fungsi-fungsi penunjang kenyamanan berkendara semacam sistem pengereman antipenguncian (antilock brake system--ABS), penggerak empat roda (four wheel drive), dan pintu atap atas. Hanya, semuanya itu baru bisa digunakan bila pemakai mobil telah memasukkan kartu pintar.

"Selama ini, kalangan manufaktur harus memproduksi lusinan model mobil yang berbeda dengan bermacam feature pula. Berkat kartu pintar, mereka bisa memproduksi hanya satu model tertentu, lengkap dengan semua feature yang ada, tapi tidak semuanya bisa dipergunakan," kata Mark Bregman, Kepala Divisi Komputasi IBM, kepada The Sunday Times.

Kartu pintar ini memungkinkan konsumen mendapat kebebasan menentukan model mobilnya sendiri tanpa membayar lebih. Mereka tinggal memasukkan kartu itu, yang berfungsi seperti kartu kredit, untuk memilih perlengkapan tambahan yang sebelumnya memang telah disediakan produsen, misalnya hanya mau kemampuan penggerak empat roda, pintu atap, atau yang lainnya.

Menurut Phil Janson, manajer solusi teknologi informasi di laboratorium riset IBM di Zurich, untuk menghindari pencurian, kartu tadi akan diberi perlengkapan keamanan tambahan. "Kami sedang mengembangkan sistem yang mampu mengenali identitas pengemudi melalui sensor sidik jari di batang kemudi sebelum mesin dihidupkan," ujar Janson. Sayang, belum ada kabar, kapan kartu ini bakal sampai di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus