Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mobil Penjelajah Mars

22 Mei 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BERNIAT piknik ke Mars? Bersiap-siaplah, karena Eropa sedang merancang sebuah mobil pengelana beroda enam yang akan diluncurkan ke Mars pada 2011. Mobil itu bernama ExoMars.

Badan luar angkasa Eropa menggelontorkan uang 400 juta pound sterling untuk menggelar proyek mobil itu. Pembuatannya diserahkan kepada tim dari EADS-Astrium. Lembaga itu ini pernah membuat Beagle II, mobil luar angkasa yang terempas di Mars pada Natal 2003.

Mobil seukuran go kart itu dirancang dari bahan alu-minium ringan namun kuat. Kecepatannya hanya 0,16 kilometer per jam. "Tujuannya memang bukan kecepat-an, melainkan daya tahan," kata Lester Waugh, ilmuwan dari Astrium.

Setelah setahun membuat rancang bangun, pekan lalu prototip pengelana Mars itu diuji coba. Mobil itu terbukti tak hanya tangguh di medan off-road biasa, tapi juga di medan yang mirip permukaan Mars.

Sebelum diluncurkan, mobil ini akan dilengkapi de-ngan sistem navigasi semiotomatis, pemindai benda, dan seperangkat alat riset lainnya.

Genus Baru Monyet Afrika

SEBUAH genus baru mo-nyet telah ditemukan di hu-tan Rungwe-Livingstone, dataran tinggi Tanza-ni-a, Afrika. Inilah temuan he-bat dalam bidang taksonomi (kla-sifikasi) monyet setelah 83 tahun. Masyarakat sete-mpat- menamai monyet itu kipunji.

Monyet yang diberi nama latin Rungwecebus kipunji- i-tu tingginya rata-rata 93 sen-timeter. Bulunya kelabu dan ber-ekor panjang. Bulu di ke-pa-lanya lebat dan cokelat, sedang-kan wajahnya hitam legam.

Dalam biologi, genus ada-lah- pengelompokan tumbuhan- di bawah famili tapi di atas spe-sies. Biasanya tumbuh-an dan hewan yang bergenus sama memiliki karakter se-di-kit- berbeda, tapi masih bi-sa kawin. Contohnya zebra dan keledai. Mereka adalah fa-mi-li (keluarga) kuda-kuda-an. -Ze-bra (Equus zebra) dan keledai (Equus asinus) berbeda- spesies tapi memiliki genus yang sama, yakni Equus.

Monyet kipunji awalnya- dimasukkan ke genus Lo-pho-cebus, keluarga dekat ba-bun-. Pengelompokan itu di-lakukan- rombongan peneliti- dari Wildlife Conservation So-ciety, yang mendata spesies binatang di sana. Saat itu me-re-ka hanya meneliti selembar fo-to berisi gambar monyet lang-ka yang jumlahnya konon tinggal 1.000 ekor itu.

Namun kemudian mere-ka mendapatkan kerangka se-ekor kipunji yang mati di-pe-rangkap petani. Setelah diboyong ke laboratorium, baru para ilmuwan sa-dar: kipun-ji bukanlah babun. Ini ada-lah ke-ra de-ngan genus baru ka-re-na bentuk-nya ber-beda. Sejumlah uji ge-netika juga menunjukkan monyet ini punya per-bedaan cukup banyak. Akhirnya para peneliti pun menamakan kera baru itu bergenus Rung-we-cebus, sesuai de-ngan nama gunung habitat sang monyet.

Monumen Stonehenge di Brasil

STONEHENGE, monu-men- batu megalitik yang dibangun sekitar 2.000 ta-hun sebelum Masehi, rupanya- bu-kan hanya monopoli bang-sa- Inggris. Nun jauh di hutan Amazon, Brasil, arkeolog- -ju-ga menemukan susunan batu- serupa: batu-batu raksasa yang- menantang langit. Ba-hannya pun sama-sama batu- gra-nit.

Di pedalaman Amazon ditemukan 127 balok batu yang -sebuahnya memiliki berat -ribu-an kilogram. Tingginya- men-capai tiga meter dan ber-di-ri membentuk lingkaran -besar di sebuah dataran- ter-buka. Para arkeolog da-ri Insti-tu-t Penelitian Ilmu Pe-ng-e-ta-hu-an dan Teknologi Amapa- i-tu menemukan susunan batu- i-tu di kaki sebuah bukit di Calcoene, 390 kilometer dari ko-ta Amapa di utara Brasil.

Arkeolog belum dapat me-nen-tukan usianya. Namun me-reka menduga asalnya da-ri masa sebelum kolonialisme Eropa, karena di dekatnya- di-te-mu-kan pula pecahan-pe-cah-an tem-bikar yang berusia 2.000 ta-hun-.

Sejauh ini arkeolog men-du-ga Stonehenge itu berfungsi- se-bagai alat menentukan mu-sim- berdasarkan titik balik si-nar matahari. Masyarakat A-mazon di masa lalu memang memanfaatkan benda langit seperti matahari, bulan, dan bintang dalam menentukan siklus pertanian. n

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus