Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaum tani Indonesia bergembiralah. Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) Sukamandi, Subang, Jawa Barat, sukses menyilangkan padi gogo dan padi jenis maros. Perkawinan dua jenis padi unggul ini menghasilkan varietas baru yang juga unggul, namanya padi fatmawati. Tentu saja ini tak ada hubungannya dengan mendiang ibunda Presiden Megawati Soekarnoputri.
Mulai ditanam pada Oktober tahun lalu di Ambarawa, Jawa Tengah, hasil uji coba fatmawati menggembirakan. Produktivitasnya tinggi, mencapai 9-10 ton per hektareādua kali lipat rata-rata produktivitas varietas padi yang sudah ada.
Di Singosari, Malang, misalnya. Para pekebun binaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur memanen 9,2 ton tiap hektarenya. Padahal pengolahan lahan yang dilakukan ya sama saja dengan sebelumnya. Tadinya mereka menanam varietas IR64 dan memberamo, produksinya 4 ton per hektare.
Sukses ini membuat padi fatmawati ditanam di banyak tempat: Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Padi dengan kadar amilosa 23 persen ini sebelumnya telah lulus uji program peningkatan produktivitas padi terpadu di 8 provinsi pada 28 lokasi. Tak mengherankan bila Menteri Pertanian Bu-ngaran Saragih menargetkan menanam fatmawati di areal baru seluas sejuta hektare untuk tahun depan.
Kaca Antikotor
Tak perlu lagi repot membersihkan kaca di gedung-gedung tinggi. Cukup menunggu hujan, atau hanya semprotkan air, maka... cling, debu setebal apa pun akan lenyap. Tak perlu susah naik tangga, tak perlu bayar perusahaan pembersih, bahkan tak perlu kain lap dan deterjen.
Semua kemudahan ini berkat temuan Pilkington Technical Research Centre, Inggris. Lewat sebuah tim yang dipimpin Dr. Kevin Sanderson, terciptalah kaca The Pilkington Activ yang ramah lingkungan.
Kaca ajaib ini di bagian luar berlapis microcrystalline titanium oxide setebal 15 nanometer. Lapisan mahatipis inilah yang akan bereaksi dengan sinar ultraungu matahari, lalu membentuk reaksi fotokatalitis sehingga kotoran tak bisa menempel kuat.
Maka, ketika butiran air datang, butiran itu berubah menjadi lembaran-lembaran yang menyapu permukaan dengan lebih luas. Kotoran pun otomatis tergilas dan lenyap dari kaca.
Memang, harga kaca ini lebih mahal 15-20 persen dari kaca biasa. Namun, menurut Sanderson, biaya perawatan akan jauh terpangkas. Begitu pula angka kematian karena membersihkan gedung tinggi bisa dikurangi. Dan tak kalah penting, kaca ini ramah lingkungan karena pembersihannya tak perlu deterjen.
Konon, kaca ini juga sanggup mengurai zat pencemar formal dehide yang ada di udara. Bahkan bakteri E. Coli dan bakteri lainnya yang beterbangan bisa terbunuh jika menempel di kaca.
Kehebatan kaca Pilkington Activ membuatnya diberi Anugerah Engineering MacRobert dari The UK's Royal Academy of Engineering for Technological and Engineering Innovation. Sanderson dan timnya bisa tertawa menggondol hadiah 50 ribu pound atau sekitar Rp 750 juta.
Pisang Pembangkit Listrik
Pisang sebagai makanan sumber energi, semua orang sudah tahu. Tapi, ketika energi pisang itu dalam bentuk listrik yang bisa memenuhi kebutuhan 500 rumah? Nah, ini baru ruar biasa. Maka pemerintah Australia pun rela membiayai penelitiannya.
Menurut Tony Heidrich, pemimpin Dewan Petani Pisang Australia, ide penelitian ini adalah melakukan pengeraman atas pisang dengan bakteri tertentu. Dari sini keluar gas metana yang dialirkan lewat pipa bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik, lalu disalurkan ke rumah-rumah. "Intinya seperti membuat tempat pengomposan besar dan memanfaatkan gas buangan yang selama ini terbuang percuma," ujar Heidrich.
Sumber: Abdi Purmono (Malang), Ananova, BBC
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo