Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Pakar Ingatkan Terlalu Dini Bahas Booster dan Vaksin Berbayar Saat Ini

Direktur di Kementerian Kesehatan beberkan rencana yang sudah ada perihal vaksin berbayar.

30 September 2021 | 05.47 WIB

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]
Perbesar
Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Masih terlalu dini untuk membicarakan kebutuhan tambahan dosis untuk memperkuat vaksinasi Covid-19 atau vaccine booster yang berbayar di Indonesia. Suntikan dosis ketiga vaksin baru dapat dipertimbangkan ketika sebagian besar warga sudah menerima dosis lengkap yang terdiri dari dua dosis. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pakar biologi molekular dan vaksin di Australia National University Ines Atmosukarto mengatakan itu dalam sebuah webinar, Rabu 29 September 2021. "Booster ini tidak bisa menjadi suatu program yang luas sebelum sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu dan dua," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara khusus Ines menyoroti bahwa sejauh ini cakupan tinggi vaksinasi Covid-19 terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Di daerah lain seperti yang berada di luar Pulau Jawa masih rendah. "Vaksinasi ketiga sebaiknya belum dimulai sebelum vaksinasi pertama dan kedua cakupannya sudah di atas 70 persen dari seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Data Kementerian Kesehatan per 29 September 2021 memperlihatkan 50.412.993 orang telah mendapatkan dua suntikan vaksin Covid-19 dari target 208.265.720 yang ditetapkan oleh pemerintah. Itu artinya baru 24 persen atau masih jauh dari yang disarankan Ines.

Pelaksana tugas Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Prima Yoshephine, mengatakan skema vaccine booster, baik gratis maupun berbayar, belum menjadi kebijakan pemerintah. Tapi, jika memang dibutuhkan, rencana yang disiapkan adalah membagikannya secara gratis kepada masyarakat dalam kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI).

"Di luar PBI maka ini menjadi vaksin mandiri (berbayar) ceritanya," kata dia mengakui.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus