Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pemanen Setrum Sinar Matahari

12 Desember 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ALAT ini bernama Chas Cha Sun, yang terdiri atas 15 buah sel photovoltaic yang terangkai secara paralel. Fungsinya untuk mengisi ulang setrum berbagai perangkat elektronik, termasuk telepon seluler. Chas Cha Sun mengandalkan tenaga matahari.

Pencipta gawai ini tiga mahasiswa Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada: Yofrizal Alfi, Marwan Muansher, dan Norwenda Tri Harnas. Mereka melakukan riset sejak Agustus lalu. Bulan ini ketiganya berhasil membuat alat tersebut. "Sekarang kami dalam proses uji kelayakan produk," kata Yofrizal, Rabu pekan lalu.

Tenaga untuk alat isi ulang listrik ini berasal dari sel photovoltaic, yang merupakan komponen utamanya. Perangkat nonmekanis atau semikonduktor yang terbuat dari silicon alloy ini berfungsi mengubah sinar surya menjadi setrum.

Sinar matahari mengandung foton atau partikel tenaga surya. Ketika sinar menerpa rangkaian sel photovoltaic, sebagian foton diserap oleh alat. Di dalam sel elektron akan terlepas sehingga mengakibatkan beda potensial. Dari situ muncul listrik. "Secara sederhana, sel photovoltaic cukup dipaparkan pada sinar matahari, lalu langsung memanen energi," ujar Yofrizal.

Menurut Yofrizal, sel photovoltaic dapat dirangkai secara paralel atau seri sesuai dengan kebutuhan. Jika menginginkan tegangan yang lebih tinggi, sel dirangkai secara seri. Sedangkan rangkaian paralel untuk menaikkan arus.

Setiap sel photovoltaic berukuran 65 x 65 millimeter. Satu sel dapat menghasilkan listrik sebesar 90 miliampere dan 6,6 volt. Menurut Yofrizal, secara teori, charger Chas Cha Sun yang menggunakan 15 sel photovoltaic yang terangkai seri akan menghasilkan setrum 1,35 ampere dan 6,6 volt.

Saat alat diuji coba pada sinar matahari dengan intensitas 700 watt per meter persegi, alat ini menghasilkan tegangan sebesar 5,46 volt dan arus listrik 0,96 ampere. Dengan kemampuan ini, Chas Cha Sun bisa mengisi power bank berkapasitas 8.000 miliampere per jam (mAh) selama 10 menit.

Perangkat ini dilengkapi dua buah kabel sebagai tempat keluarnya tegangan. Kabel terhubung dengan universal serial bus (USB) untuk mengalirkan listrik ke perangkat elektronik. "Charger ini memang didesain tanpa penyimpanan energi," kata Yofrizal.

Chas Cha Sun mudah dibawa ke mana-mana. Rangkaian sel photovoltaic-nya dapat dilipat dan dimasukkan ke tempat khusus, seperti pembungkus laptop. Akan lebih bagus kalau alat ini dilengkapi perangkat penyimpan arus, sehingga tetap dapat mengisi ulang gawai walau tak ada cahaya matahari.

Sayangnya, harga alat ini masih relatif mahal. "Soalnya harga satu sel photovoltaic Rp 25 ribu," ujar Yofrizal. Selanjutnya, dia, Marwan, dan Norwenda berencana melakukan beberapa pengujian lagi untuk menstabilkan energi listrik yang dihasilkan Chas Cha Sun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus