Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Teknis Ahli Komisi Pestisida Dadang mengatakan bahwa untuk menghasilkan tanaman berkualitas, pestisida harus digunakan sesuai dengan kebutuhan dan cara yang tepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pestisida memang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Kelebihannya, pestisida digunakan secara praktis, efisien dan efektif, mudah didapat, tidak perlu keahlian tinggi dan pengendaliannya cepat dievaluasi," ujar Dadang, yang juga profesor bidang pertanian, di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Kamis, 22 April 2018.
Dadang bekerja sama dengan CropLife untuk melakukan sosialisasi mengenai penggunaan pestisida bagi para petani di Indonesia. Dadang mendukung program tersebut dan diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pemangku kebijakan terkait standar produk perlindungan tanaman.
Selain kelebihan, kekurangan pestisida, menurut Dadang, adalah penggunaannya harus menyesuaikan cuaca dan bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
"Bisa membunuh serangga yang berguna bagi tanaman, jadi penggunaannya harus disesuaikan. Pemakaian yang berlebihan juga mengakibatkan pencemaran lingkungan yang berdampak bagi kesehatan masyarakat," tambah Dadang.
Pestisida tidak hanya digunakan di dunia pertanian. Namun, pestisida digunakan juga dalam konstruksi bangunan, kesehatan, gudang penyimpanan bahkan untuk keperluan ekspor impor.
Baca: Petani Bawang di Brebes Gunakan Pestisida, Anak-anak Kena Gondok
"Secara luas memang digunakan untuk pertanian, tapi pondasi kayu bangunan sebelum digunakan itu baiknya dicelup ke dalam pestisida agar tidak dimakan rayap. Lipstik dan shampo juga ada bahan anti-jamurnya, dan itu pestisida juga," ujar dia.