Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Astronom Berhasil Ambil Foto Pertama Bintang di Luar Galaksi Bima Sakti

Untuk pertama kalinya astronom internasional berhasil mengambil gambar jarak dekat dari bintang di luar galaksi Bima Sakti.

25 November 2024 | 11.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Hasil foto pertama bintang di luar Galaksi Bima Sakti, WOH G64 (kiri), dan rekonstruksi artistiknya (kanan). Dok. European Southern Observatory (ESO)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, astronom internasional berhasil mengambil gambar jarak dekat dari sebuah bintang yang terletak di luar galaksi Bima Sakti. Bintang bernama WOH G64, yang berada 160.000 tahun cahaya di Awan Magellan Besar, difoto dengan memanfaatkan Very Large Telescope Interferometer (VLTI) milik Observatorium Selatan Eropa (ESO) di Gurun Atacama, Chili.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bintang ini diketahui merupakan jenis superraksasa merah yang sangat besar, dengan ukuran sekitar 2.000 kali lebih besar dari Matahari. Keiichi Ohnaka, seorang astrofisikawan dari Universidad Andrés Bello di Chili, mengungkapkan bahwa pengamatan ini memberikan gambaran yang lebih detail tentang tahap akhir kehidupan bintang sebelum menjadi supernova. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami menemukan kepompong berbentuk telur yang mengelilingi bintang ini, yang kemungkinan terbentuk akibat pelepasan material drastis dari bintang sekarat,” ujar Ohnaka dalam keterangan resmi ESO, dikutip Senin, 25 November 2024. 

Tim ilmuwan juga mencatat bahwa bintang tersebut mengalami peredupan signifikan selama dekade terakhir, memberikan peluang langka untuk mempelajari evolusi bintang secara langsung. “Kami menemukan bahwa bintang ini telah mengalami perubahan signifikan dalam 10 tahun terakhir, memberikan kami kesempatan langka untuk menyaksikan kehidupan bintang secara langsung,” kata Gerd Weigelt, profesor astronomi dari Institut Max Planck untuk Radio Astronomi di Jerman, yang turut terlibat dalam penelitian ini.

“Bintang ini adalah salah satu yang paling ekstrem dari jenisnya, dan setiap perubahan drastis dapat membawanya lebih dekat ke akhir yang eksplosif,” kata Jacco van Loon, Direktur Observatorium Keele di Keele University, Inggris, yang telah mengamati WOH G64 sejak 1990-an.

Selain menunjukkan peredupan, gambar terbaru ini juga mengungkap kepompong debu berbentuk telur di sekitar WOH G64. Temuan ini mengejutkan ilmuwan, karena berbeda dari bentuk yang diperkirakan sebelumnya berdasarkan model komputer dan pengamatan lama. Para peneliti menduga bahwa bentuk tersebut mungkin diakibatkan oleh pelepasan material bintang atau adanya pengaruh dari bintang pendamping yang belum ditemukan.

Bintang WOH G64 menjadi subjek penelitian sejak beberapa dekade lalu, namun teknologi sebelumnya tidak cukup canggih untuk mengambil gambar rinci. Dengan pengembangan instrumen GRAVITY pada VLTI, kini pengamatan seperti ini menjadi lebih memungkinkan. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Astronomy & Astrophysics dan diharapkan dapat membuka jalan bagi studi lebih lanjut tentang bintang-bintang di luar galaksi kita.

Tim astronom juga berharap pembaruan instrumen teleskop di masa depan, seperti GRAVITY+, dapat memberikan kemampuan yang lebih baik untuk mengamati bintang ini, meskipun peredupannya semakin menyulitkan pengamatan. “Pengamatan lanjutan serupa dengan instrumen ESO akan sangat penting untuk memahami apa yang terjadi pada bintang ini,” tutur Ohnaka.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus