Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Perjalanan Buah Pikir Ibnu Khaldun, Teori Ekonominya Jauh Sebelum Adam Smith

Ibnu Khaldun Lahir 27 Mei 1332 di Tunisia. Ini kisah sosok penghafal Alquran yang disebut bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi.

28 Mei 2022 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Patung Ibnu Khaldun. Tunisiancommunity.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ibnu Khaldun bernama lengkap Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami, ia seorang sejarahwan muslim dari Tunisia. Lahir 27 Mei 1332, sosok yang kerap disebut bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi ini wafat 19 Maret 1406.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ibnu Khaldun dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang penghafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam karena pemikiran-pemikirannya mengenai teori ekonomi yang logis dan realistis telah dikemukakan jauh sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823). Bahkan, ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisan Ibnu Khaldun sudah menyebar ke mana-mana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejarahwan muslim ini terkenal sebagai ahli teori sistematis pertama tentang kekuatan sosial, ekonomi, psikologis, dan agama yang menentukan sejarah manusia dan masyarakat. Lahir di Tunisia dalam keluarga aristokrat dan terpelajar yang telah meninggalkan Sevilla menuju Afrika Barat Laut hampir satu abad sebelumnya, Ibnu Khaldun menerima pendidikan menyeluruh di kalangan kelas menengah dan atas muslim.

Mengutip efran.ir, selanjutnya dalam periode Afrika Barat Laut Ibnu Khaldun berada di Andalusia Granada (Desember 1362 - Februari 1365), di mana ia melakukan misi diplomatik ke Christian Seville. Setelah pensiun ia menghabisakan waktu di pedesaan Qal'at Ibn Salamah. Di sana ia mulai mengerjakan sejarah besarnya tentang dunia (Kitab al-'Ibar) dan menyelesaikan "pengenalannya", Muqaddimah, pada tahun 1377.

Selanjutnya Ibnu Khaldun kembali ke negara asalnya, Tunisia untuk melengkapi sejarah, ia masuk kembali ke dinas pemerintah tetapi segera merasa bahwa posisinya di pengadilan goyah. Dengan dalih pergi haji ke Mekah, ia meninggalkan Tunisia pada Oktober 1382 menuju Mesir. Di sana ia menghabiskan sisa hidupnya sebagai profesor dan administrator perguruan tinggi dan mencapai puncak karirnya dengan penunjukannya sebagai Malik atau hakim.

Pengalaman religius Ibnu Khaldun diperbesar dengan ziarah ke Mekah (1387-1388) dan, khususnya, kunjungan ke kota-kota suci Palestina (1400). Sebuah pertemuan dengan penguasa Mongol Timur di Da‌maskus pada awal 1401 adalah peristiwa penting lain dari periode Mesir-nya. Dia meninggal secara tak terduga di Kairo pada 17 Maret 1406.

DELFI ANA HARAHAP

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus