Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pesawat Geblek

26 Oktober 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KENANGAN bermain merpati kertas semasa kecil mengilhami Tidar Febriaji membuat pesawat gabus yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Bersama tiga temannya di Jurusan Elektronika dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Tidar berhasil membuat pesawat ringan yang bisa terbang dengan daya jelajah satu kilometer.

Kreativitas empat mahasiswa semester tujuh ini menyabet gelar juara ketiga dalam kontes robot aeronautika di Institut Teknologi Bandung, tiga pekan lalu. Pesawat 150 gram ini dilengkapi dua motor servo, pemutar baling-baling, alat transmisi 2,4 gigahertz empat buah, pengendali kecepatan berdaya 10 ampere, dan kamera.

Dalam dunia penerbangan, pesawat tanpa awak untuk pengambilan data masih jarang karena harganya sangat mahal. Nah, pesawat Tidar dkk., yang diberi nama GoBlack—pelesetan dari celetukan ”geblek”—bisa menjadi alternatif. Pesawat ringan ini bisa dipakai memantau keadaan lalu lintas, situasi lahan perkebunan yang luas, atau kepentingan pengintaian dalam dunia militer.

GoBlack dibuat selama dua pekan dengan biaya Rp 1,8 juta, yang disumbang fakultas mereka. Selama masa uji coba, tujuh pesawat rusak dan tak bisa dipakai lagi. Karena terbuat dari Styrofoam dan rangka dari kayu balsa, pesawat mainan yang fungsional ini bisa dirangkai kembali. ”Karena kami membuat GoBlack agar sains bisa menyenangkan dan aplikatif,” kata Tidar.

GoBlack

Pembuat: Tidar Febriaji, Prima Ardianto, Lambang Wicaksono, dan Fredy Darmawan
Daya jelajah: Tinggi 1 kilometer dan radius 1 kilometer
Panjang badan: 40 sentimeter
Sayap: 64 x 16 sentimeter

  • Baling-baling berdimensi 3 x 4 sentimeter bisa memindahkan angin di bawah sayap tiga inci per putaran.
  • Luas permukaan bagian bawah sayap yang lebih sempit memungkinkan udara punya daya dorong lebih kuat mengangkat sayap.
  • Elevator di bagian belakang berfungsi menahan aliran udara sampai menekan sayap belakang sehingga sayap depan terangkat lebih dulu.
  • Ruder yang dipasang tegak menerima sinyal dari alat kendali jauh untuk berbelok.
  • Kamera merekam obyek.
  • Transmitter pada alat kendali jauh mengirimkan sinyal yang diterima receiver di pesawat yang terpacak di ruder, elevator, dan motor.
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus