Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Teknologi & Inovasi

Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

Dari misi awal terbang lima kali selama 30 hari, Ingenuity telah terbang 72 kali dan berumur hampir tiga tahun di Mars.

28 Januari 2024 | 14.17 WIB

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
Perbesar
Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Robot helikopter di Mars, Ingenuity, telah melakukan penerbangan terakhirnya. Robot pertama yang terbang di dunia di luar Bumi itu kini lumpuh setelah mengalami kerusakan yang tak mungkin diperbaiki pada bagian baling-balingnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kerusakan didapat saat Ingenuity terakhir kali mengangkat dirinya ke udara pada 18 Januari lalu. Sempat hilang kontak, kini NASA telah memastikan kalau robot helikopter mungil itu sudah tidak bisa terbang lagi.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Petualangan historis Ingenuity, wahana terbang pertama di planet di luar Bumi, telah sampai di bagian akhir," kata Administrator NASA, Bill Nelson, dalam pengumuman pada Kamis lalu, 25 Januari 2024.

Nelson memberi catatan bahwa Ingenuity telah terbang lebih tinggi dan lebih jauh daripada yang pernah dibayangkan sebelumnya. Robot helikopter itu juga dinilainya sudah membantu NASA bekerja terbaik dari apa yang bisa dikerjakan—membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin. 

"Lewat misi seperti Ingenuity, NASA merintis jalan untuk penerbangan dan eksplorasi manusia di Mars atau planet lainnya dengan lebih cerdas dan lebih aman," kata Nelson. 


Misi Awal Ingenuity Hanya 5 Kali Terbang dan 30 Hari

Ingenuity mendarat bersama robot jelajah NASA Perseverance di lantai Kawah Jazero Mars pada Februari 2021 lalu. Helikopter berbobot 1,8 kilogram ini dibebankan misi demonstrasi kemampuan terbang yang bertenaga (powered flight). Seperti diketahui, Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis--hanya satu persen dari atmosfer di Bumi. 

Ingenuity lalu terbukti mendemonstrasikan kemampuan itu dalam lima kali terbang. Dari keberhasilan ini, NASA kemudian memberikan Ingenuity perpanjangan misi. NASA melihat robot heliopter ini berperan menuntun Perseverance berburu jejak kehidupan dan mengumpulkan sampel batuan dari udara. 

Ingenuity terhitung telah melakukan 67 kali terbang singkat sepanjang perpanjangan misinya itu. Total 72 kali terbang tersebut dianggap jauh melampaui perkiraan para ilmuwan dan insinyurnya. 

Bayangan helikopter Mars NASA Ingenuity yang melakukan penerbangan pertamanya di planet Mars pada 19 April 2021. NASA/JPL-Caltech/ASU/Handout via REUTERS

Dari misi awal yang ditarget hanya beroperasi 30 hari, Ingenuity bertahan di permukaan Mars selama hampir tiga tahun. Dia mengudara total selama hampir 129 menit selama 72 kali penerbangannya. Selama itu pula dia telah menempuh jarak sejauh 17,7 kilometer. 


Kerusakan yang Membunuh Ingenuity

Ingenuity mengalami sejumlah masalah di penerbangannya pada 18 Januari 2024. Saat itu, kata NASA, "Komunikasi antara helikopter dan Perseverance terputus lebih cepat, sebelum helikopter mendarat."

Tim misi NASA di Bumi telah berhasil memulihkan kontak tersebut dan mengungkap kalau sedikitnya satu dari empat bilah baling-baling Ingenuity rusak parah. Dugaanya akibat pendaratan pada 18 Januari lalu. 

Ekspresi Tim Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA setelah helikopter Mars Ingenuity berhasil terbang perdana di planet Mars di di California Selatan, AS, 19 April 2021. NASA/JPL-Caltech/ASU/Handout via REUTERS

Meski Ingenuity tak bisa dioperasikan lagi, tapi warisan helikopter ini tetap terjaga. "Ingenuity akan menginspirasi armada pesawat di Mars--dan di dunia yang lain--untuk beberapa dekade yang akan datang," kata Manajer Proyek Ingenuity di NASA, Teddy Tzanetos.

Yang terdekat, NASA berencana mengirim dua helikopter mirip Ingenuity untuk terus membantu Perseverance mengumpukan sampel batuan yang akan dikirim ke Bumi. NASA juga telah mengembangkan helikopter yang lebih besar dan lebih mampu melakukan misi ilmiahnya sendiri di Mars. 

SPACE, LIVESCIENCE

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus