Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak perlu lagi begitu banyak alat atau pemeriksaan berkali-kali untuk melihat kondisi tubuh. Di masa depan, cukup dengan satu pil, kita sudah dapat melihat kondisi di dalam tubuh secara menyeluruh. Bagaimana bisa?
Belum lama ini, dunia kedokteran menemukan sebuah sensor yang dapat masuk ke tubuh dalam bentuk pil. Seperti umumnya pil, obat itu berbentuk lonjong. Bedanya, di dalam pil ini terdapat perangkat elektronik yang dapat menjadi sensor pemindai tubuh. Sensor tersebut mengumpulkan data yang bisa mengetahui apakah di dalam tubuh kita ditemukan penyakit yang harus segera diobati.
Menurut ahli teknologi dari Electronic Frontier Foundation, Peter Eckersley, pil sensor tubuh itu bekerja seperti halnya perangkat yang biasa dipakai untuk dunia kedokteran. Pil sensor yang sudah masuk ke tubuh ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi di dalam tubuh.
"Sensor akan ada di mana-mana. Ini hanya masalah waktu sebelum mereka bermigrasi di bawah kulit, lalu ke dalam tubuh kita," ujar Eckersley seperti dikutip dari CNBC.com.
Adalah Proteus Biomedical, perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, yang berani mengambil kesempatan langka itu. Bersama Novartis dan Otsuka PharmaceutiÂcal, Proteus berinvestasi untuk membuat pil digital ini. Pil digital yang mengandung sensor yang dapat ditelan ke dalam tubuh ini telah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA).
Bagi Proteus, tujuan utama menciptakan pil yang dapat menjelajahi tubuh ini adalah agar kedokteran dapat mengumpulkan data yang memungkinkan dokter memonitor pasiennya. Sejumlah informasi pun bisa didapatkan dari pil sensor tubuh ini, seperti bagaimana tubuh pasien bereaksi terhadap obat yang diberikan, waktu dosis pasien, dan respons fisiologis lain, seperti denyut jantung, tingkat aktivitas, serta suhu kulit si pasien.
Ama Ionescu, Direktur Pengembangan Produk Proteus Biomedical, mengatakan salah satu yang menguntungkan dari perangkat ini adalah kemampuannya membantu mengobati penyakit kronis. Menurut dia, penyakit kronis bukan sesuatu yang dapat diselesaikan dalam sekali pertemuan, melainkan yang harus dikelola dan ditangani setiap hari dalam hidup pasien. "Jadi kami menciptakan alat yang dapat di bawa ke mana pun dan membantu untuk penyakit-penyakit kronis," kata Ionescu.
Selain dapat mengumpulkan informasi tentang kondisi tubuh secara cepat, teknologi semacam ini berperan besar dalam pengembangan obat di masa depan. Sensor yang ditelan ke dalam tubuh ini memungkinkan pengembangan obat yang lebih efisien dan hemat biaya karena dapat menyediakan data real-time bagaimana obat bekerja.
Manajer Intel, Eric Dishman, ingin memastikan perangkat ini dapat mengumpulkan data di dalam tubuh secara akurat dan aman karena akan terdapat mesin yang bekerja di jaringan tubuh.
Dalam jangka sepuluh tahun, ia berharap sepertiga populasi akan memiliki sebuah perangkat yang terhubung secara permanen di dalam tubuh mereka. Data ini tentu harus dilindungi. "Nantinya, banyaknya perangkat di dalam tubuh bisa juga menimbulkan risiko pembajakan data dan kita harus berada di depan untuk menjaga hal itu tidak terjadi. Kami perlu menyelamatkan nyawa, tapi perlu juga melindungi data yang pertama keluar."
Ke depannya, kata Dishman, Intel akan berfokus pada pengembangan solusi akhir dari teknologi tersebut untuk memastikan data aman dan dapat diandalkan para Âdokter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo