Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

PTDI Masih Tunggu Kontrak Pembelian Drone Anka Turki Efektif

PTDI berperan menerima transfer teknologi dari Turki sebagai imbal balik (offset) dalam kontrak pembelian selusin drone tempur Anka oleh Kemhan.

5 Januari 2025 | 21.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kendaraan udara tak berawak (UAV) AI Anka yang dibuat oleh Industri Dirgantara Turki (TAI) ditampilkan pada Pameran Udara Paris Internasional ke-54 di Bandara Le Bourget dekat Paris, Prancis, 21 Juni 2023. REUTERS/Benoit Tessier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Transfer teknologi unmanned aerial vehicle (UAV) Anka dari Turkish Aerospace Industry (TAI) kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) masih menunggu kontrak kerja sama pengadaan drone tempur itu berlaku efektif. Kontrak dijalin antara Kementerian Pertahanan RI dan TAI, perusahaan pertahanan pelat merah di Turki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kerja sama PTDI dengan TAI Turki ini akan efektif apabila kontrak pengadaan UAV Anka antara Baranahan (Badan Sarana Pertahanan) Kemhan dengan TAI Turki ini efektif,” kata Manajer Komunikasi Perusahaan & Hubungan Kelembagaan PTDI Adi Prastowo saat dihubungi pada Minggu, 5 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Adi, kontrak yang telah diungkap sejak Juli 2023 itu hingga kini masih dalam proses pembiayaan. “Kontrak akan efektif kalau sudah ada pembayaran, itu sudah  mulai dihitung. Sekarang sedang dalam proses garansi dari bank untuk pembiayaan,” kata dia.

Adi menambahkan, PTDI berperan menerima transfer teknologi dari TAI sebagai imbal balik (offset) dalam kontrak pembelian selusin Anka oleh Kementerian Pertahanan. Dalam proyeksi yang ada, offset dari program UAV Anka yang dikerjakan PTDI ada tiga bagian.

Pertama, membangun kemampuan PTDI melaksanakan Final Assembly Line dan Flight Line 6 unit UAV Anka. Kedua, membangun kemampuan PTDI dalam hal pemeliharaan, perbaikan, dan pengoperasian UAV Anka.

“Ketiga Transfer of Technology berupa training and pratical untuk engineer, pilot dan flight test engineer, serta data link PTDI dalam rangka membangun UAV Center, agar menjadi industri UAV yang mandiri, tidak lagi tergantung perusahaan asing lainnya,” tutur Adi.

Adi menyatakan, saat ini program offset tersebut tinggal menunggu kontrak pengadaan UAV Anka tersebut berlaku efektif. “Masih menunggu, kabarnya dalam waktu dekat,” kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus