Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Puluhan Makam Keramat di Palabuhanratu Disebut Palsu, Batu Disusun Serupai Kuburan Ratusan Tahun

Puluhan makam keramat di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga palsu. Ada 41 makam termasuk satu yang dianggap paling keramat.

22 Agustus 2024 | 22.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Lokasi penemuan puluhan makam keramat palsu yang berada di Kampung Baru, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jabar. ANTARA/Aditya Rohman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Sukabumi - Puluhan makam keramat di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga palsu. Makam-makam keramat yang tepatnya berada di Kampung Baru, Desa Citepus, tersebut diduga dibuat untuk praktik perdukunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sehingga membawa kesesatan bagi siapa pun yang datang ke makam ini dengan tujuan untuk mencari keberkahan seperti mencari penglaris usaha, pengasihan (pelet) dan lain sebagainya," kata Ketua Umum Padjajaran Anyar Palabuhanratu, Firman Nirwan Boestomi, di Sukabumi, Kamis 22 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Firman, banyak warga dari luar Palabuhanratu datang ke makam palsu ini sehingga membuat resah masyarakat setempat. Dari hasil penelusurannya, jumlah makam yang berada di tengah hutan tersebut mencapai 41 unit di mana ada satu makam yang dianggap paling keramat karena dibuat bangunan di atasnya dan bagian nisan dibungkus kain putih seperti kain kafan.

Firman menuturkan, makam dibentuk dengan cara menyusun batu sehingga menyerupai kuburan tua berusia ratusan tahun. "Kami sengaja datang bersama warga sekitar untuk mencari siapa oknum yang membangun makam keramat palsu ini dan untuk memastikan tidak ada praktik yang menyimpang dari akidah agama," kata dia.

Namun, Firman dan rombongannya tak mendapati siapapun. Diduga, orang-orang yang dicarinya sudah kabur meninggalkan lokasi.

Firman mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan istilah makam keramat yang tidak memiliki dasar kuat dalam ajaran agama Islam, terutama asal usul sejarahnya. Dia juga berharap pemerintah dan aparat setempat segera membongkar makam keramat palsu tersebut dan mengusut yang bertanggung jawab atas pembuatannya untuk mencegah adanya praktik serupa di kemudian hari.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus