Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembuatan kawasan wisata di wilayah Lido, Bogor, Jawa Barat mengancam lokasi pemakaman warga Cigombong, termasuk di antaranya beberapa makam keramat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warga Cigombong menolak rencana pembongkaran makam keramat tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada sekitar 1.500 makam, dan beberapa di antaranya makam keramat. Saat ini rencananya akan digusur oleh perusahaan itu, tapi saya tidak mau menyebutkan makam siapa saja, karena itu amanat leluhur kami untuk tidak mempublikasikan," ungkap Ketua Forum Rakyat Ciletuh Firman seperti dikutip Antara di Bogor, Jumat, 3 Oktober 2020.
Menurut dia, makam di lahan seluas 1,2 hektar yang berlokasi di Kampung Ciletuh Hilir Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor itu sudah ada sebelum Indonesia merdeka.
Firman mengatakan pada masa kolonialisme sekitar tahun 1834, lahan tersebut sempat dijadikan perkebunan teh bernama Abdeling Pondok Gede oleh penjajah, namun tepat di bagian makam keramat tidak dibongkar.
"Belanda saja tidak mengganggu pemakaman di sini, tapi ini malah mengganggu pemakaman kami, ada yang sudah kena patok juga makam oleh perusahaan itu," tuturnya.
Ia menyebutkan permasalahan antara perusahaan tersebut dengan warga Ciletuh Hilir sudah berangsur sekitar delapan tahun, dengan berbagai bahasan tanpa menemui titik kesepakatan.
Penolakan terbarunya itu dilakukan dalam bentuk aksi demo pada Kamis, 1 Oktober 2020. Warga yang berdemo membawa poster bergambar pemilik perusahaan MNC Group, Hary Tanoe dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sekitar 300 warga yang ikut berdemo menuduh MNC Land dengan proyek Lido Resortnya mulai menggusur makam keramat warga Ciletuh Hilir.