Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ada Makam Keramat dalam Kebun Binatang Ragunan, Pusara Siapa?

Tak banyak orang tahu, ada makam keramat dalam kebun binatang Ragunan. Makam tersebut ternyata milik almarhum Syekh Sona Wijaya Sakti, siapakah dia?

24 Januari 2023 | 07.42 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Makam keramat Eyang Sona Wijaya Sakti di dalam Taman Margasatwa Ragunan. Google Maps

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jika berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, tentu tujuannya adalah untuk melihat-lihat dan mengenal beragam jenis satwa. Namun tak banyak yang tahu bahwa di lingkungan taman margasatwa tersebut terdapat satu makam keramat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syekh Sona Wijaya Sakti dan Perannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari kanal Youtube SafariNurzaman Chanel, pusara di lingkungan itu diketahui milik Syekh Sona Wijaya Sakti. Ia merupakan seorang pahlawan dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Syekh Sona bersatu untuk mengusir penjajah sekaligus mengajarkan agama bersama dengan Pangeran Jagaraksa, Syekh Datuk Agung Zakaria, Syekh Datuk Kuningan, dan Nyi Ros Kembang Pandan Wangi. Salah satu muridnya yang cukup tersohor adalah Pangeran Jayakarta.

Diketahui Syekh yang memiliki julukan Eyang Upi Jaya Ragunan atau Mbah Jaya ini juga merupakan keturunan Cirebon. Tugas utamanya semasa melawan penjajah adalah sebagai panglima berkuda yang memimpin dan menyiapkan pasukan berkuda untuk menghadapi para prajurit dari Portugis.

Mbah Jaya juga diketahui banyak melatih pasukan berkuda yang merupakan prajurit terkuat andalan angkatan darat kesultanan. Ia melakukan pelatihan tersebut di wilayah Ragunan dan sekitarnya. Dengan pelatihan yang ia berikan, maka pasukan berkuda pun bisa melaksanakan tugas mereka dengan apik.

Di samping itu, rekan-rekan perjuangannya pun memiliki peran masing-masing. Nyi Ros Kembang bertanggung jawab atas keperluan logistik, kemudian Syekh Zakaria menguatkan perairan dengan memimpin angkatan laut kesultanan. Selain itu, Syekh Datuk Kuningan memegang persenjataan, dan Pangeran Jagakarsa menjadi pemimpin komando.

Mereka berlima sukses menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga pergerakan melawan penjajah pun menjadi lebih efisien dan cepat.

Gelar Syekh Sona Wijaya Sakti

Syekh Sona juga dikenal sebagai Syaikhuna Wijaya Sakti. Gelar syaikhuna ini menunjukkan bahwa ia merupakan orang yang memiliki ilmu keagamaan yang sangat dalam. Tak sembarang orang bisa mendapatkan gelar tersebut.

Oleh karena istimewanya Syekh Sona, maka makamnya pun disebut keramat. Kata keramat ini berasal dari istilah karomah, yang berarti semasa hidupnya orang ini melakukan kegiatan membela agama Islam dan mendapatkan anugerah tertentu selama perjalanannya.

Akses Menuju Makam Keramat

Menurut blog ikrafaalfattah, makam keramat ini dibuka 24 jam untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin datang dipersilakan mengunjunginya, bisa dengan kendaraan motor maupun mobil.

Makam ini dapat diakses dari pintu khusus di sekitar kebun Ragunan, tepatnya di samping mushola Al-Qodri yang tak jauh dari pintu Barat Ragunan. Letaknya mudah dicari karena berada di pinggir jalan, dan berdekatan dengan danau kebun binatang Ragunan.

Jika ingin datang ke sana, yang bisa dilakukan adalah mendoakan almarhum dan para sahabat seperjuangannya dalam menyiarkan agama Islam. Hal ini dapat dilakukan sebagai bentuk syukur dan terima kasih kepada mereka yang telah berjasa untuk kaum Islam di Indonesia.

PUTRI SAFIRA PITALOKA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus