Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setahun belakangan istilah pandemi hampir setiap hari kita dengar. Pandemi Covid-19 memang belum dapat dipastikan kapan akan usai. Pemerintah dan masyarakat telah sama-sama berupaya untuk menyudahi pagebluk ini dengan berbagai cara, seperti vaksinasi dan upaya pembatasan kegiatan masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahkan baru-baru ini, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia atau IAKMI, Hermawan menyebut Indonesia malah berpotensi mengalami level hiperendemik Covid-19, yaitu pandemi yang berkelanjutan dengan intensitas yang lebih tinggi. Menurut dia, hal ini disebabkan oleh kondisi geografi dan demografi Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Covid-19 bukanlah pandemi kali pertama yang dialami umat manusia. Meskipun Healthline.com menyebut Covid-19 merupakan penyakit yang paling memengaruhi seluruh planet dalam sejarah, beberapa pandemi juga pernah terjadi pada abad 20 hingga abad 21 ini. Berikut beberapa Pandemi yang sempat mewabah di bumi, dilansir Tempo dari Healthline.com dan beberapa sumber lainnya:
1. Flu Babi
Satu dekade sebelum pandemi Covid-19, dunia pernah digemparkan dengan hadirnya virus yang ditularkan oleh babi. Pandemi ini terjadi antara 2009 hingga 2010, namun hingga kini masih beredar selama musim flu. Virus flu berlabel H1N1 ini telah menyebabkan kematian 12.469 nyawa di Amerika Serikat. WHO mengonfirmasi terdapat hampir 500 ribu orang terinfeksi dan sebanyak 18.449 meninggal dunia. Sementara di Indonesia, hingga 13 Juli 2009 tercatat sebanyak 86 kasus positif flu H1N1.
Virus ini sebenarnya pernah muncul sebelumnya dengan nama Influenza, dengan label yang sama, H1N1. Namun karena virus ini ditularkan pertama kali oleh hewan babi, maka virus ini disebut juga dengan nama flu babi.
2. Flu Burung
Pada rentang 2005, pernah mewabah suatu penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus yang ditularkan dari unggas. Pandemi yang kemudian dijuluki Flu Burung ini mewabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa wilayah Eropa. Menurut WHO, virus flu burung jenis H5N1 ini telah menjangkiti 861 orang dan bertanggungjawab atas kematian 455 orang hingga tahun 2019.
Di Indonesia, kasus infeksi virus H5N1 terhadap manusia pertama kali muncul pada tahun 2005. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan virus ini menyebabkan kematian pada sebagian penderitanya, setidaknya terdapat 200 kasus dengan 168 kematian hingga tahun 2018.
3. SARS
Sindrom Pernapasan Akut Berat atau Severe Acute Respiratory Syndrome, disingkat SARS merupakan jenis penyakit pneumonia. Sindrom ini pertama kali muncul pada November 2002 di Provinsi Guangdong, Cina. Wabah ini sempat menyebar dengan cepat lantaran saat itu pemerintah Cina menutupi kasus ini. Akibatnya, Hong Kong dan Vietnam yang menjadi negara tetangganya juga terdampak. Dalam wabah WHO mengonfirmasi terdapat 8.069 kasus dan menewaskan 775 orang.
Di Indonesia, wabah ini hanya menginfeksi dua orang dan keduanya sembuh, berdasarkan data dari WHO. Kendati tidak ada kasus baru sejak 2004, SARS masih tercatat sebagai agen infeksius potensial yang dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat.
4. H2N2
Melansir dari cdc.gov, pada Februari 1957, muncul virus baru di Asia Timur, yang dinamai influenza A dengan label H2N2 yang memicu pandemi “Flu Asia”. Virus ini pertama kali dilaporkan di Singapura pada Februari 1957, Hong Kong pada April 1957, serta di kota-kota pesisir di Amerika Serikat pada musim panas 1957. Perkiraan jumlah kematian adalah 1,1 juta di seluruh dunia dan 116.000 di Amerika Serikat.
5. H3N2
H3N2 merupakan virus influenza A yang mewabah pada 1968, jenis flu burung yang membunuh hampir seratus ribu orang Amerika dan 1 juta orang di seluruh dunia. Virus H3N2 terus bermutasi dan beredar selama musim flu hari ini.
6. H1N1
Wabah Influenza yang mungkin sebagian orang anggap tidak begitu berbahaya dibandingkan dengan virus Corona, ternyata pernah menjadi momok pada tahun 1918. Bahkan virus ini bertanggungjawab atas kematian 50 juta nyawa dan 675 ribu di Amerika Serikat. Pandemi Influenza memang merupakan wabah paling mematikan di abad ke-20 dengan tingkat penularan sepertiga populasi dunia tertular virus.
HENDRIK KHOIRUL MUHID