Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Target dapat dilumpuhkan dalam kecepatan cahaya.
Dalam cuplikan singkat klip video, kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat berhasil menghancurkan pesawat yang sedang terbang menggunakan senjata laser berenergi tinggi.
Hanya, Angkatan Laut tak menyebutkan seberapa kuat senjata laser yang digunakan dalam uji coba itu.
Bagi penggemar film fiksi ilmiah seperti Star Wars, senjata laser tentu bukan hal aneh untuk dilihat. Senjata tanpa peluru itu digambarkan mampu menghancurkan benda-benda yang dikenainya. Dulu senjata laser dianggap hanya sebuah khayalan.
Namun kini senjata itu benar-benar ada di dunia nyata dan dapat menghancurkan pesawat yang sedang terbang. Setidaknya itulah teknologi terbaru yang diklaim Angkatan Laut Amerika Serikat atau Navy, seperti dilaporkan CNN, pekan lalu.
Dalam cuplikan singkat klip video, kapal perang Angkatan Laut Amerika berhasil menghancurkan pesawat yang sedang terbang menggunakan senjata laser berenergi tinggi. Hal itu dibenarkan Armada Pasifik Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan resminya.
Gambar dan video yang dirilis oleh Angkatan Laut Amerika itu memperlihatkan bagaimana kapal perang amfibi USS Portland melepaskan tembakan “senjata laser berenergi tinggi” untuk melumpuhkan pesawat drone yang melintas cepat di udara.
Hanya, Angkatan Laut tak menyebutkan seberapa kuat senjata laser yang digunakan dalam uji coba itu. Selain itu, tak disebutkan lokasi berlangsungnya uji coba. Mereka hanya mengatakan uji senjata laser itu berlangsung di perairan Pasifik pada 16 Mei lalu.
Jika merujuk pada sebuah laporan yang diterbitkan pada 2018 oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis, sebuah senjata laser memiliki kekuatan hingga 150 kilowatt.
“Melalui uji coba terhadap pesawat drone ini, kami mendapatkan gambaran penting tentang kemampuan senjata laser ini atas potensi ancaman terhadap pertahanan kami,” kata Kapten Karrey Sanders, komandan USS Portland, dalam pernyataannya, pekan lalu.
Dengan kemampuan teknologi canggih baru ini, Sanders menambahkan, perang di laut akan berbeda dengan sebelumnya, terutama untuk Angkatan Laut Amerika. Menurut dia, senjata laser yang dinamai “senjata energi terarah” atau DEW ini bisa menjadi pertahanan efektif terhadap drone atau kapal kecil bersenjata.
Pada 2017, uji coba serupa pernah dilakukan Angkatan Laut Amerika. Kala itu, latihan dilakukan di atas kapal pengangkut amfibi USS Ponce di Teluk Persia. Senjata laser yang digunakan memiliki kekuatan 30 kilowatt.
Saat itu, Letnan Cale Hughes, perwira sistem senjata laser, menjelaskan cara kerja senjata. “Senjata melepaskan sejumlah besar foton ke obyek yang menjadi sasaran,” kata Hughes. “Kecepatan angin, jarak, dan hal lain yang dapat membelokkan arah peluru tak terjadi pada laser. Target dapat dilumpuhkan dalam kecepatan cahaya.”
FIRMAN ATMAKUSUMA | CRS | US PACIFIC FLEET
Sistem Senjata Laser
Sistem senjata laser atau laser weapon system (LaWS) adalah sistem pertahanan yang kini menjadi salah satu andalan Angkatan Laut Amerika Serikat. Pada pertengahan bulan lalu, mereka berhasil menjatuhkan pesawat tanpa awak yang sedang terbang memakai senjata tersebut.
LaWS menggunakan sinar inframerah dari susunan laser solid-state yang dapat disetel ke output tinggi untuk menghancurkan target atau output rendah untuk memperingatkan atau melumpuhkan sensor target.
Kemampuan LaWS:
- Memberi tahu bidikan peringatan
- Melacak target bergerak, seperti misil pencari panas
- Melumpuhkan sistem optik pada misil dan drone musuh
- Menghancurkan target secara cepat
Sensor pelacak target
Sensor frekuensi radio
- Menyediakan data target
Penuntun arah sinar laser
Kaki berputar untuk pelacakan cepat
Biaya operasional lebih murah
- Untuk sekali menjatuhkan pesawat atau drone, biaya operasional LaWS jauh lebih murah ketimbang misil SM-2.
Perbedaan biaya:
Sinar laser US$ 1
Misil SM-2 US$ 400 ribu
- Sumber sinar laser ditempatkan di bawah dek kapal.
- Disambungkan ke penuntun arah sinar menggunakan kabel fiber-optic.
SUMBER: US NAVY
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo