Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skuter matic ini bertenaga listrik 5 kilowatt, sanggup menempuh jarak sejauh 100 kilometer sekali diisi penuh. Diberi nama i-QM, sepeda motor ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal yang hampir setara dengan sepeda motor bermesin 110 cc, yakni 100 kilometer per jam. "Kami masih menguji coba untuk mencocokkan hitung-hitungan dengan kecepatan di lapangan," kata M. Nur Yuniarto, Ketua Pusat Riset Mobil Listrik Nasional Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Selasa pekan lalu.
Butuh waktu empat jam pada jaringan berdaya 900-1.200 watt untuk mengisi hingga penuh baterai i-QM pada skuter ini. Jika mengecas pada jaringan berdaya 5-8 kilowatt, waktu pengisiannya bisa cuma 90 menit.
I-QM dibuat oleh enam mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ITS. Manajer proyeknya Huda Kencana Panjaitan Saktiwengi. Anggota timnya: Yoga Uta, Ayuning Fitri Desanti, Bagus Mukhlisin, Galih Priyo Atmojo, dan Grangsang Sotyaramadhani. Di luar tim inti ini, belasan mahasiswa ITS ikut membantu di bawah bimbingan Yuniarto.
Ide pembuatan sepeda motor bertenaga setrum datang dari PT Garansindo Inter Global, perusahaan pemasaran mobil di Jakarta. Tahun lalu, melalui sebuah nota kesepakatan, mereka "menantang" tim riset ITS untuk mengembangkan sepeda motor listrik.
Tim riset ITS hanya diberi waktu dua bulan untuk menuntaskan rancangan skuter matic listrik ini. Soalnya Garansindo berencana memamerkan produk lokal ini dalam Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 19 Agustus tahun lalu.
Yuniarto mengatakan timnya tidak kesulitan karena sudah berpengalaman membuat mobil bertenaga listrik. I-QM akhirnya berhasil mejeng di IIMS 2015, walau masih berupa rangka. "Tapi semua komponen dan sistem kontrol telah berfungsi dengan baik," ujarnya.
Semua komponen i-QM buatan sendiri, kecuali baterai diimpor dari Jepang. "Semua suku cadang pun dibuat secara manual menggunakan tangan, termasuk saat menekuk pelat baja," kata Grangsang. Mereka menggarapnya dengan sangat hati-hati agar simetris.
Prinsip kerja i-QM menyerupai medan magnet, yakni tarik-menarik atau tolak-menolak di antara kedua kutub. Di dalam baterai terdapat magnet permanen dengan kutub utara-selatan dan kumparan kawat tempat mengaliri listrik.
Grangsang mengatakan pengendali yang bertugas mengubah kutub-kutub medan magnet dalam kumparan jadi aliran listrik. Lalu listrik menggerakkan mesin, belt, dan roda motor.
Menurut Ayuning, anggota tim lain, i-QM tak jauh berbeda dengan matic berbahan bakar minyak. Hanya, bobot i-QM lebih berat karena menggunakan pelat baja dan lampu seinnya lebih panjang.
Rencananya tahun depan i-QM akan diproduksi secara massal. Bos Garansindo, Muhammad Al Abdullah, berencana menjual i-QM pada 2018 dengan harga Rp 15 juta per unit.
Sepeda motor i-QM
Mesin
Baterai
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo