Spesies Hiu Purba Baru Ditemukan

Perbesar

https://newsroomIkan hiu purba (Galagadon nordquistae). (Sci-News.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karen Nordquist, ilmuwan relawan di Field Museum, Chicago, Amerika Serikat, secara tak sengaja menemukan kemiripan antara gigi fosil ikan hiu berumur jutaan tahun dan pesawat penembak dalam video game era 1980-an bernama Galaga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantaran ada kemiripan bentuk, fosil ikan hiu berusia 67 juta tahun itu diberi nama Galagadon. Ikan ini pernah hidup di Dakota Selatan, Amerika Serikat, pada periode yang sama dengan masa hidup dinosaurus paling terkenal, Tyrannosaurus rex (T-Rex).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUE, julukan T-Rex, merupakan fosil dinosaurus paling terkenal di dunia yang pernah ditemukan di Hell Creek Formation, Dakota Selatan. Saat ditemukan, fosil setiap bagian tubuh T-Rex tersebut hampir lengkap.

Ketika para ilmuwan dari Field Museum mencoba membersihkan bebatuan dan debu di sekitar tulang belulang SUE lebih-kurang 20 tahun lalu, mereka menyimpan beberapa endapan yang disebut dengan matrix. Selama beberapa dekade, matrix hanya disimpan begitu saja di dalam museum.

Pada suatu hari, seorang ilmuwan relawan secara tak sengaja mengambil matrix tersebut saat mencari fosil kecil lainnya. Ternyata itu adalah bagian dari fosil ikan hiu yang hidup di sungai tempat SUE mungkin mencari air untuk minum.

"Ikan hiu itu hidup pada zaman yang sama dengan SUE si T-Rex. Mereka hidup di alam yang sama," ucap Pete Makovicky, kurator dinosaurus di Field Museum. Temuan itu dipublikasikan di Journal of Paleontology. "Ini spesies baru. Sayang, bagian tubuh hiu lainnya tak lengkap."

Tim yang dipimpin Terry Gates dari North Carolina State University menamai ikan hiu purba itu Galagadon nordquistae. Galagadon mengacu pada gigi yang berbentuk segitiga dan mirip dengan pesawat luar angkasa pada video game populer di era 1980-an, Galaga.

Sedangkan nordquistae diambil dari nama belakang Karen Nordquist, relawan Field Museum yang menemukan fosil gigi ikan hiu tersebut. "Ukurannya kecil dan Anda tidak akan mengira bahwa itu adalah gigi ikan hiu jika tidak mencermatinya dengan saksama," ucap Nordquist.

Gigi hiu tersebut hanya berukuran 1 milimeter dan ukuran ikan hiunya pun tak terlalu besar. "Panjang Galagadon kurang dari 50 sentimeter. Ini tak seperti ikan hiu besar zaman sekarang," kata Makovicky. "Mungkin sama dengan hiu bambu yang ada saat ini."

Ukuran Galagadon memang bukan fokus temuan ini. Para ilmuwan lebih tertarik pada apa yang mereka ketahui ihwal wilayah tempat fosil T-Rex ditemukan.

"Kami selalu penasaran pada wilayah hidup SUE. Apakah ini wilayah sungai yang mengering? Adanya ikan hiu tersebut membuktikan hubungan wilayah ini dengan laut," ucap Makovicky. "Hiu ini tidak hidup di sungai, melainkan mereka datang dari laut."

Hiu bambu saat ini banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara dan Australia. Bagi para ilmuwan, sedikit mengejutkan bahwa fosil hiu Galagadon ditemukan di tempat T-Rex berada. "Apakah ini akibat berpisahnya daratan serta meluasnya lautan Atlantik dan Samudra Hindia? Bisa jadi," kata Eric Gorscak, peneliti rekanan di Field Museum. JOURNAL OF PALEONTOLOGY | FIELD MUSEUM | GRAPHIC NEWS | FIRMAN ATMAKUSUMA