Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Spesifikasi Pesawat Tempur EMB 314 Super Tucano yang Jatuh di Pasuruan, Berikut Kemampuannya

Pesawat super tucano jatuh di Pasuruan pekan lalu menewaskan 4 anggota TNI AU. Begini spesifikasi pesawat tempur tersebut.

21 November 2023 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pesawat Super Tucano jatuh di daerah Watugede, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis, 16 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati menjelaskan kejadian tersebut, pesawat EMB 314 Super Tucano ini melaksanakan misi profisiensi formation flight (penerbangan dalam formasi) dan tinggal landas dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur pada pukul 10.51 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecelakaan Pesawat EMB 314 Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 menyebabkan empat awak pesawat gugur dalam misi penerbangan ini. Jenazah, pada Kamis malam, 16 November 2023, sudah sampai ke Lanud Abdulrachman Saleh Malang berkat evakuasi dari lokasi kejadian oleh tim rescue TNI AU, Basarda, aparat teritorial dibantu masyarakat.

Pesawat EMB-314 Super Tucano merupakan hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano yang dirilis pertama kali oleh Embraer pada 1983. EMB-314 Super Tucano baru diluncurkan pada 1992.

Mengemban tugas yang multirole, dengan penekanan pada serangan ke permukaan, menuntut pesawat bermesin Pratt & Whitney Canada PT6A-68C Turbo Propeller ini punya kemampuan manuver yang lincah. Dari parameter gravitasi, EMB-314 Super Tucano sanggup menahan gaya gravitasi maksimum hingga +7g dan -3.5g.

Pesawat ini dibekali sistem perlindungan proteksi untuk kabin awaknya. Kabin pilot dilindungi bahan baja kevlar pada sekeliling kokpit. Untuk keselamatan, pilot dilengkapi kursi lontar Martin Baker dengan pola zero-zero.Sistem buka tutup kanopi dapat diaktifkan secara elektrik. Soal kekuatan kaca kokpit, mampu menahan benturan burung pada kecepatan 300 knot.

Sebagai pesawat COIN, sistem senjata internal mutlak hadir di EMB-314 Super Tucano. Elemen organiknya adalah dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya.

Sedangkan dari sisi eksternal, EMB-314 Super Tucano mempunyai lima cantelan yang diposisikan pada sisi sayap kiri dan kanan (masing-masing dua cantelan) dengan maksimum 250 kg. Sedangkan cantenal utama terletak di bawah badan pesawat dengan kapasitas angkuta maksimum 350 kg. Alhasil total maksimum senjata yang bisa dibawa mencapai 1.550 kg.

Koleksi senjata yang bisa dibawa seperti bon jenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick. Untuk menghadapi duel di udara, EMB-314 Super Tucano juga dapat membawa rudal anti pesawat jenis AIM-9L Sidewinder atau MAA-A1 Piranha.

Pesawat ini juga dilengkali sistem pertahanan diri yang terdiri dari RWR (Radar Warning Receiver), MAWS (Missile Approach Warning System), dan chaff/ flare dispenser.

Serupa dengan jet tempur modern, EMB-314 Super Tucano juga dibekali sistem FLIR (Forward Looking Infrared), mengadopsi tipe StarSAFIRE III yang ditempatkan di bawah bodi pesawat. Dengan FLIR memungkinkan awak membidik sasaran, navigasi, dan identifikasi. Sistem ini juga memungkinan pengawasan dan penyerangan baik saat siang dan malam hari, serta sanggup menghadapi segala kondisi cuaca.

Berdasarkan dokumen 2023 World Air Forces directory yang dirilis Flight Global, TNI AU tercatat memiliki 15 pesawat tempur ringan Super Tucano sebelum kecelakaan kemarin. Pesawat yang diproduksi oleh pabrikan Embraer asal Brasil tersebut merupakan pesawat ringan antigerilya yang digunakan untuk mendukung misi-misi pengintaian, dukungan udara dekat (close air support), dan penumpasan pemberontak.

Dokumen tersebut menyebut pula bahwa sebagian besar pesawat tempur yang dimiliki TNI AU bertipe multiperan. Pesawat tempur terbaru yang masuk dalam inventaris TNI AU adalah F-15EX, yang pembeliannya telah disepakati antara Kementerian Pertahanan dan Boeing pada Agustus lalu. 

DIMAS KUSWANTORO  I  FAISAL JAVIER  I  DANIEL A. FAJRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus