Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendatangi komplek perumahan Pangkalan TNI AU Abdul Rachman Saleh, Malang pada Sabtu, 18 November 2023. Ia mengunjungi satu per satu kediaman para perwira TNI AU yang meninggal dunia dalam musibah jatuhnya dua pesawat EMB-314 Super Tucano milik TNI Angkatan Udara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat melayat dan bertemu dengan masing-masing keluarga awak pesawat yang gugur, baik anak, istri dan orang tua mereka, Prabowo menyampaikan rasa duka yang mendalam dan memberikan santunan. Selain itu Menhan juga berjanji untuk membantu keluarga korban semaksimal mungkin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau ada apa-apa silakan hubungi saya. Saya pasti akan bantu sebisanya,” janji Prabowo dalam keterangan tertulisnya. Ketua Umum Partai Gerindra ini memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap saat.
Keempat perwira TNI AU yang gugur tersebut masing – masing adalah awak pesawat EMB-314 Super Tucano dengan nomor TT-3111 yakni Letkol Pnb Sandhra Gunawan dan Kolonel Adm Widiono serta awak pesawat bernomor TT-3103 yaitu Mayor Pnb Yuda A. Seta dan Kolonel Pnb Subhan.
Pesawat jatuh setelah dihadang awan pekat
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis siang, 16 November 2023, kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu tengah melakukan sesi latihan rutin.
Pesawat tersebut lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur pada pukul 10.51 WIB bersama dua pesawat lainnya. Keempat pesawat sempat terbang dalam formasi sebelum mereka menembus awan.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojat mengatakan para penerbang sempat menyatakan tak memiliki jarak pandang yang cukup alias 'blind' saat melintasi awan pekat. Setelah itu keempatnya membubarkan formasi sebelum akhirnya dua diantaranya hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.
Agung membantah kemungkinan dua pesawat itu mengalami kecelakaan. Pasalnya, menurut dia, Emergency Locator Transmitter (ELT) kedua pesawat itu memberi sinyal ada sesuatu yang terjadi pada kedua pesawat buatan Brasil itu.
FDR pesawat sudah ditemukan
Agung pun mengatakan pihaknya telah menemukan flight data recorder (FDR) atau perekam data penerbangan dua pesawat itu. FDR itu akan menjadi bahan investigasi untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut.
"Mudah-mudahan bisa kita baca untuk dapat memberi penjelasan lebih lanjut apa yang terjadi pada penerbangan ini," kata Agung dalam jumpa pers di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Jumat, 17 November 2023.
Saat melayat Menhan Prabowo didampingi Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo beserta sejumlah pejabat teras Mabesau yang didampingi Danlanud Abdulrachman Saleh beserta jajaran.