Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Teori Relativitas Albert Einstein Soal Lubang Hitam Kini Terbukti

Seperti yang diprediksi Albert Einstein, energi cahaya bintang menurun karena gravitasi ekstrem dari lubang hitam.

28 Juli 2018 | 11.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilmuwan fisika, Albert Einstein, dipercaya mengidap disleksia dan dikira sebagai siswa yang lambat belajar. Namun ia berhasil menciptakan teori relativitas dan mendapatkan Penghargaan Nobel Fisika. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Paris - Diteorikan satu abad lalu, teori relativitas Albert Einstein baru mendapatkan pembenaran minggu ini, sebagaimana dilaporkan Reuters akhir pekan ini. Sebuah penelitian terbaru dengan teleskop raksasa menunjukkan cara kerja lubang hitam besar di jantung galaksi.

Baca: Studi Baru Ungkap Kebenaran Teori Relativitas Albert Einstein
Baca: Mengejutkan, Albert Einstein Pernah Bilang Orang Cina seperti Ini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Astronom melihat lubang hitam tersebut mengubah gelombang cahaya dari bintang terdekat dengan cara tertentu yang sesuai dengan teori yang pertama kali dikemukakan oleh Einstein.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti yang diprediksi oleh ilmuwan legendaris pada 1900-an itu, energi cahaya bintang menurun karena gravitasi ekstrem dari lubang hitam.

Teori relativitas umum Einstein menggambarkan efek materi pada perubahan bintang tersebut, dan juga efek lubang hitam pada bintang di sekitarnya.

Bukti ini didapatkan setelah para peneliti melakukan pengamatan terhadap bintang. Melalui pengamatan selama 20 tahun, mereka akhirnya berhasil membuktikan terjadinya peningkatan kecepatan orbit bintang lebih dari 15 juta meter per jam ketika bintang itu mendekati lubang hitam di pusat galaksi. National Center for Scientific Research di Prancis mengatakan bahwa hal tersebut memberikan “laboratorium yang sempurna untuk menguji teori relativitas umum Einstein.”

Teori relativitas umum dari Einstein juga menjelaskan dan memprediksi bahwa cahaya dari bintang akan ditarik ke panjang gelombang yang lebih jauh oleh medan gravitasi ekstrim dari lubang hitam ketika berusaha melepaskan diri. Bintang tersebut akan tampak lebih merah, sebuah efek yang dikenal sebagai gravitional red shift.

“Ini adalah pertama kalinya kami dapat menguji secara langsung teori relativitas umum Einstein dekat lubang hitam supermasif," kata Frank Eisenhauer, astronom senior di Institut Max Planck untuk Fisika Ekstraterestrial, kepada para wartawan.

“Pada zamannya, Albert Einstein tidak bisa memikirkan atau memimpikan apa yang kami tunjukkan hari ini," katanya.

REUTERS | USA TODAY | NEW YORK POST | FARAH DIBAJ

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus