Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 30 Juli 2022, dimulai dari artikel pesawat tempur jenis A-10 Warthog milik Amerika untuk digunakan para penerbang Ukraina melawan Rusia. Kenapa jenis itu yang dipilih untuk disediakan Amerika dan bagaimana respons Ukraina?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lalu, artikel berisi penjelasan BMKG tentang rentetan gempa darat dan dangkal yang menggetarkan Karangasem dan wilayah sekitarnya di Bali. Tiga gempa yang tercatat terjadi sepanjang Jumat malam lalu terangkai dengan gempa-gempa yang terjadi dua hari sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Slot terakhir diisi artikel tentang blokir oleh Kementerian Kominfo terhadap sejumlah website dan platform yang belum daftar ulang mengikuti aturan Penyelenggara Sistem Elaktronik atu PSE Lingkup Privat. Di antara yang di-sanksi Kominfo adalah layanan distribusi video game digital Steam juga platform gaming Epic Games.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 30 Juli 2022, selengkapnya,
1. Perang Lawan Rusia: Ukraina Dibantu A-10 Warthog, Minta F-16
Angkatan Udara Amerika Serikat setuju menyediakan pesawat tempur A-10 Warthog digunakan para penerbang Ukraina untuk melawan dan merebut kembali wilayah mereka yang diduduki Rusia. Menteri Angkatan Udara Frank Kendall dan Kepala Staf Angkatan Udara Amerika Serikat C.Q. Brown mengungkap persetujuan itu saat bicara di Aspen Security Forum, sebuah forum tahunan yang digelar 19-22 Juli 2022.
Menjawab pertanyaan tentang pesawat mana yang AU AS ingin kirim ke Ukraina, Kendall merujuk kepada A-10 Thunderbolt II atau dikenal sebagai Warthog. Menurut Kendall, keputusan pesawat tempur mana yang akan dikirim bergantung terutama kepada bangsa Ukraina, tapi yang jelas, dia menambahkan, "sistem persenjataan dari Amerika yang lebih tua adalah sebuah kemungkinannya."
Jet tempur Angkatan Udara Ukraina terbang selama latihan di atas lokasi tak dikenal di Ukraina dalam tangkapan layar ini dari video selebaran tak bertanggal. “Beri Ukraina senjata, Anda tidak perlu berjuang untuk kami. Kami tidak meminta untuk menutup langit lagi. Beri kami senjata, kami akan membela diri,” kata Ignat. Ukrainian Air Force/Handout via REUTERS.
2. BMKG Jelaskan Sebab Rentetan Gempa Dangkal di Karangasem Bali
BMKG mencatat rentetan gempa terjadi di Bali, terutama di wilayah Karangasem, sepanjang Jumat malam, 29 Juli 2022. Gempa bahkan telah terangkai sejak dua hari sebelumnya.
Gempa pada Jumat malam terkuat terjadi pada pukul 18.57 WIB, yakni Magnitudo 4,6. Pusat gempa ini berada di darat, 15 kilometer arah barat laut Karangasem, dengan kedalaman 10 kilometer.
Tangkapan layar peta guncangan gempa dangkal bermagnitudo 4,1 yang terjadi di Kabupaten Karangasem, Bali, pada Kamis 28 Juli 2022, pukul 02.17 WIB. Rentetan gempa dari sehari sebelumnya itu masih terjadi pada Jumat malam, 29 Juli 2022, dengan yang terkuat M4,6. (ANTARA/HO-BMKG)
Intensitas guncangan gempa itu bisa dirasakan sampai skala III MMI di Karangasem, juga Gianyar dan Denpasar. Intensitas guncangan yang sama dilaporkan pula dari Mataram dan Lombok Barat di provinsi tetangga, NTB.
3. Begini Pengguna Steam dan Platform Gaming Terdampak Blokir Kominfo
Kementerian Komunikasi dan Informatika benar memblokir sejumlah penyelenggaraan sistem elektronik di Indonesia yang belum juga mendaftar ulang mengikuti aturan PSE Lingkup Privat. Sejumlah website dan platform bermain game seperti Steam dan Epic Games termasuk yang menerima 'sanksi' itu.
Menurut informasi dari Akun Team Secret di Twitter dan juga laporan dari gamerbraves.com, para pengguna asal Indonesia telah ditolak aksesnya. Meski para pengguna kemudian, disebutkan, menemukan alternatif untuk melewatinya dengan mengubah DNS mereka atau menggunakan jaringan VPN.
Logo Steam. (ndtv)
Dikutip dari Antara, bukan hanya Steam dan Epic Games, platform game streaming lainnya yakni Dota 2, Counter-Strike Global Offensive dan platform distribusi digital Origin juga tidak bisa dibuka per Sabtu pagi ini. Meski begitu disebutkan pula kalau akses pada setiap perangkat bisa jadi berbeda, bergantung pada penyedia jasa internet yang digunakan.