Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Trotoar Penyerap Polusi

18 Agustus 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA sebuah lanskap kota ataupun lingkungan perumahan, trotoar merupakan elemen yang tak mungkin dihilangkan. Keberadaannya menjadi pembeda antara jalur kendaraan dan trek para pejalan kaki, agar keduanya tertib hingga tak saling mencelakakan. Tapi di banyak kota, terutama di Indonesia, bejibun trotoar ditelantarkan. Banyak yang malah berubah fungsi, diserobot pedagang untuk dijadikan arena berjualan.

Kini ada kabar dari Hengelo, kota di selatan Belanda, sekitar 150 kilometer dari Amsterdam, bahwa trotoar ternyata bisa juga dipakai untuk membersihkan udara dari zat-zat berbahaya. Berita baik ini disampaikan oleh para peneroka dari Universitas Teknologi Eindhoven, Belanda, yang melakukan rekayasa pada bahan paving block yang digunakan untuk mengalasi trotoar.

Seperti dijelaskan pada Journal of Hazardous Material yang terbit 15 Juni lalu, seluruh lapisan paving block pada trotoar di Kota Hengelo disemprot dengan titanium oksida (TiO2). Bahan ini digunakan karena memiliki kemampuan menyerap nitrogen oksida (NO2) dan zat berbahaya lain dari udara, dan mengubahnya menjadi zat yang tak terlalu berbahaya, seperti nitrat.

Uji coba mereka lakukan selama setahun. Hasilnya paving block TiO2 berhasil mengurangi tingkat polusi NO2 di Hengelo hingga 45 persen. Dan pada kondisi ideal, kata kepala penelitiannya, David Brown, nyaris 20 persen polutan berbahaya bisa dijinakkan setiap hari.

Teknologi penjernihan udara fotokatalistik ini sebenarnya tidak baru. Pada 2006, perusahaan semen Italia, Italcementi, pernah memperkenalkan semen fotokatalistik yang sekaligus berfungsi untuk menjernihkan udara. Malah ilmuwan Belgia, dua tahun lalu, pernah memasang paving block yang menggunakan semen yang mengandung TiO2 di pelataran parkir Antwerp.

Tapi para peneliti Belanda ini mengklaim inovasi mereka jauh lebih baik. Sebab, selain memiliki jangka waktu pemurnian udara yang lebih cepat, biaya pembuatan paving block fotokatalistik mereka lebih murah dibanding yang lain.

Para peneliti mengakui temuan mereka hanya mereduksi tingkat polusi, bukan membersihkan udara secara total dari polutan. Dan, karena teknologi ini lumayan mahal, mereka menyarankan paving block ini hanya dipasang di tempat-tempat yang paling kotor udaranya. Trotoar Fotokatalistik adalah nama yang mereka sematkan untuk temuan baru ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus