Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Tumbuhan Ditemukan di Mars?, NASA: Mungkin Kehidupan Alien

NASA menemukan bentuk seperti tumbuhan di Mars

25 Maret 2019 | 07.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto yang diyakini sebagai tanaman jamur di Mars. (NASA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) menyimpulkan bahwa kemungkinan besar ada kehidupan alien di Mars. Pasalnya gambar yang diambil Curiosity Rover di Planet Merah itu, diyakini sebagai tumbuhan.

Dikutip laman express, Ahad, 24 Maret 2019, NASA menyatakan kemungkinan ada kehidupan alien di Mars. Dalam foto tersebut tampak terlihat bentuk seperti alga, lumut, dan jamur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para ilmuwan telah disibukkan dengan penelitian kehidupan di Mars selama lebih dari seabad, sejak astronom Italia Giovanni Schiaparelli mengarahkan teleskopnya ke Planet Merah itu pada 1877. Sebagai orang pertama yang memetakan Mars, Schiaparelli mengamati area gelap, yang dianggap sebagai laut.

Dia juga menghubungkan dengan fitur linear sepanjang ratusan kilometer,dan menyebutnya "kanal." Temuan itu menangkap imajinasi publik, dan memicu obsesi yang telah melekat sejak itu.

Peneliti Departemen Mikrobiologi dari School of Life Sciences, India, Regina Dass, menjelaskan bahwa gambar tanaman di Mars itu tumbuh di tanah dalam waktu tiga hari.

"Sebenarnya, tidak ada kekuatan geologis atau abiogenik lainnya di Bumi yang dapat menghasilkan struktur sedimen, yang memiliki bentuk jamur, batang, tangkai yang tampak seperti spora di permukaan sekitarnya," ujar Dass yang juga salah satu penulis penelitian yang terbit di Journal of Astrobiology and Space Science.

Ahli biologi Vincenzo Rizzo menunjuk pada fluktuasi musiman metana Mars sebagai bukti tambahan adanya kehidupan. "Sebanyak 90 persen metana terestrial adalah asal kehidupan biologis," kata Rizzo. "Dan fluktuasi musiman dalam metana atmosfer berkorelasi langsung dengan pertumbuhan tanaman dan siklus kematian."

Rizzo melanjutkan, fluktuasi siklik dalam metana Mars adalah refleksi dari biologi aktif yang juga digambarkan sebelum dan sesudah gambar spesimen yang difoto oleh NASA.

Namun, buktinya sangat kontroversial. Journal of Astrobiology and Space Science Review yang bergengsi menjadi sasaran review sejawat yang luas oleh enam ilmuwan independen, dan delapan editor senior.

Untuk sementara tiga orang di antaranya menolak bukti, sebelas sisanya merekomendasikan publikasi, setelah revisi tertentu. "Penjelasan abiogenik untuk bukti ini tidak dapat dikesampingkan," tutur Rizzo.

Beberapa ilmuwan percaya spesimen sirkular yang dipotret muncul dari bawah tanah Mars, bukan jamur, tapi hematit, suatu bentuk oksida besi, yang oleh NASA disebut sebagai "blueberry'.

Namun, Rizzo tidak setuju pernyataan NASA tersebut, menurutnya, hematit juga merupakan produk aktivitas biologis.

Gambar Ini Jadi Bukti Sungai Besar Pernah Mengalir di Mars

"Sama seperti stromatolit yang dibuat bersama melalui aksi cyanobacteria, jamur dan bakteri juga membantu untuk menyatukan hematit terestrial bersama. Kita harus berharap bahwa proses biologis yang sama membantu menciptakan hematit di Mars," kata Rizzo.

Dass menambahkan bahwa hematit juga tidak berbentuk lumut. "Spesimen Mars ini memiliki bentuk jamur, tangkai dan memiliki tinggi yang sama, serta memiliki pola pertumbuhan yang sama dengan lumut terestrial," kata Dass.

Simak kabar terbaru tentang kehidupan alien di Mars hanya di kanal Tekno Tempo.co

EXPRESS | JOURNAL OF ASTROBIOLOGY AND SPACE SCIENCE

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus