Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara pertama di dunia yang menggunakan drone berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengamati hilal Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilaporkan Emirates News Agency WAM, Dewan Fatwa UEA mengumumkan bahwa penggunaan teknologi ini merupakan langkah inovatif dalam menentukan awal bulan suci Ramadhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Teknik inovatif ini merupakan yang pertama dalam sejarah pengamatan hilal, mencerminkan kepemimpinan UEA dalam mengadopsi kemajuan teknologi mutakhir di bidang keagamaan dan astronomi,” kata Dewan Fatwa UEA dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu, 1 Maret 2025.
Laporan Roya News menyebutkan bahwa teknik ini melengkapi metode tradisional pengamatan langsung dengan mata telanjang, yang tetap menjadi dasar utama dalam menentukan awal bulan Islam.
Penggunaan drone AI juga disebut sejalan dengan sabda Nabi Muhammad, “Janganlah kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal (Ramadan), dan janganlah kalian berbuka hingga kalian melihat hilal (Syawal). Jika langit tertutup mendung (sehingga kalian tidak dapat melihatnya), maka perkirakanlah.”
Selain menggunakan drone AI, pengamatan hilal di UEA tetap melibatkan laporan saksi mata dan observatorium astronomi canggih yang dilengkapi teknologi mutakhir. Inisiatif ini juga dilakukan dengan kerja sama antara lembaga nasional, pusat penelitian khusus, serta observatorium astronomi untuk memastikan hasil pengamatan hilal yang akurat dan dapat diandalkan.
Langkah ini menjadi terobosan global dalam metode rukyatul hilal dan diharapkan dapat meningkatkan akurasi serta efisiensi dalam menentukan awal Ramadan di masa mendatang.
Pilihan Editor: Pemerintah Siapkan Perpres Baru Penanganan Sampah