Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Universitas Padjadjaran (Unpad) menyiapkan skenario tatanan normal baru menghadapi tahun ajaran baru atau semester ganjil 2020/2021 terkait pandemi Covid-19. Beberapa aspek acuannya seperti pedoman protokol kesehatan dan fleksibilitas dalam pengelolaan kegiatan akademik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rektor Unpad, Rina Indiastuti, mengatakan kebijakan baru tengah disosialisasikan ke civitas akademika di lingkungan kampus itu. "Unpad mulai bersiap masuk tahap Level B mulai semester ganjil 2020/2021,” katanya lewat keterangan tertulis, Selasa 9 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Rina, tahap pertama yaitu Level C telah dijalani dari Maret hingga Juli 2020 nanti. Pada tahap ini Unpad menutup sebagian besar aktivitas di kampus dan mengganti metode pembelajaran langsung dengan metode dalam jaringan alias online.
Pada level itu, jika kondisi pandemi tidak memburuk, akses kampus akan dibuka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Laboratorium riset, juga pendidikan profesi dan pascasarjana, akan dibuka dengan konsep kombinasi antara tatap muka dan daring. Rina menamakannya sebagai Level B.
“Pada Level B, kami melatih perubahan perilaku, perubahan cara, dan sikap produktif tetapi tetap aman dan sehat,” kata Rina.
Sedang pada kondisi Level A, kampus akan dibuka penuh. Civitas akademika kembali datang kuliah dengan protokol kesehatan yang ketat dan perilaku new normal. Sementara layanan pendidikan tetap menggunakan metode kombinasi.
Ketua Tim Satgas Covid-19 Unpad, Setiawan, mengatakan protokol kesehatan dasar yang harus diterapkan seperti mencuci tangan, membersihkan tempat kerja atau tempat belajar dengan disinfektan sebelum dan sesudah beraktivitas. Selain juga memakai masker, menghindari kerumuman, memperhatikan ventilasi, serta mengurangi durasi kontak langsung sambil menjaga jarak aman minimal 2 meter.
Satgas Covid Unpad juga menyiapkan dua aplikasi untuk kesiagaan penyebaran Covid-19 di area kampus. Lewat aplikasi itu juga dilakukan pemantauan kondisi kesehatan dosen, mahasiswa, dan pegawai secara berkala.
ANWAR SISWADI