SALAH satu penyakit di daerah tropis yang belum dapat disembuhkan hingga kini ialah kusta. Penyakit ini amat ganas, dan dapat merusakkan bagian-bagian tubuh manusia hingga bagian itu - misalnya hidung, telinga, jari, dan tangan - lepas dari badannya. Tetapi kini ada tanda-tanda bahwa kusta dapat disembuhkan secara sempurna. Suatu vaksin yang dapat memberikan imunisasi terhadap penyakit itu telah (dikembangkan). Memang, biaya memberikan imunisasi bagi sedemikian banyak orang, yang mungkin dapat dihinggapi penyakit tadi, besar. Tapi hasilnya diperkirakan sangat memuaskan. Penyakit kusta tidak mempunyai "tuan rumah" lain selain tubuh manusia itu sendiri. Karena itu, pembasmiannya lebih sederhana. Hal istimewa yang menyangkut penyakit kusta ialah bahwa hanya seperlima dan penderitanya mengarah ke gejala infeksi. Mereka yang tidak terkena infeksi mencakup spektrum klinis, yang bervariasi dari gejala palhlg ringan (tuberculoid) hingga ke gejala paling berat (lepromatous). Hal itu berdasarkan pada bagaimana suatu sistem imunisasi tubuh manusia bereaksi terhadap bakteri yang menyerang. Pada penderita kusta tuberuloid, sel-sel phagocytes akan memakan bakteri. Tetapi pada pendcrita kusta lepromatous, bakteri yang dimakan phagocytes tidak terhancurkan, malahan berkembang biak di dalam phagoeytes dan di luar. Jadi, ada sesuatu yang tidak beres pada daya imunisasi penderita lepromatous. Mekanisme proses tersebut ditemukan Dr. Barry Bloom dari Sekolah Kedokteran Albert Einstein di New York. WHO menyediakan dana besar untuk membantu riset pengembangan vaksin yang dapat memerangi bakteri kusta tadi baik dengan menggunakan bakteri hidup maupun bakteri mati. Mereka juga memasukkan BCG, karena bakteri tuberculoid dengan bakteri kusta, ternyata, mempunyai persamaan-persamaan tertentu. Bentuknya serupa. Hasilnya memperlihatkan tanda yang memberi harapan. Bakteri hidup - jika aman - lebih baik ketimbang yang mau, karena ia dapat berada di tubuh seseorang lebih lama, dapat bermigrasi ke tempat lawannya berada. Jadi, kini orang bisa mcngharapkan bahwa vaksin BCG dapat membawa kekebalan rerhadap kusta tuberculoid, sckaligus dapat mencegah kusta lepromatous. Pekerjaan lapangan di Venezuela memperlihatkan hasil sangat menggcmbirakan. Bila penderita kusta lepromatous diberi suntikan vaksin tadi, phagoevtes - yang selama ini tidak menyadari bahwa ada bakteri berkembang biak dalam tubuhnya - sekonyong-konyong menjadi akrif dan mencernakan bakteri yang berbahaya itu. Jika hal semacam itu dapat terus dipertahankan, dalam waktu dekat akan dapat dikembangkan vaksin antikusta yang ampuh. Dengan demikian, generasi penderita kusta kini dapat dihabiskan. M. T. Zen
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini