Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Vampir Mengikuti Dengusan Korban

26 Juni 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kelelawar pengisap da-rah- dikenal memiliki kemam-puan pen-ciuman yang ta-jam. Indra- mamalia ini seperti sinar inframerah yang mende-teksi korbannya di kege-lapan ma-lam. Dan se-ce-pat kilat, hewan yang men-ja-di lambang vampir ini lang-sung meng-isap darah kor-ban-nya.

Kini para ahli menemukan kemampuan lain dari kelela-war jenis ini. "Hewan- ini ter-nya-ta juga memiliki pende-ngaran yang sangat- baik," kata Lutz Wiegrebe, ahli neu-ro-biologi dari Universitas Ludwig-Maxi-mi-lians, Munich, Jer-man. Menurut- dia, hewan ini me-miliki sel otak yang secara khusus mam-pu menangkap embusan na-pas korbannya dari jarak jauh. Hasil riset tim ini dipublikasikan di jurnal BMC Biology edisi 22 Juni.

Manusia,- kata Wie-gre-be, juga tidak bebas dari serang-an kelelawar ini. "Ada la-poran ma-nusia digi-git oleh hewan ini pada malam hari," ujarnya. Sejumlah ahli sejauh ini belum bersepakat- apakah meng-ubah dengus napas dapat men-jadi cara untuk menghindari serangan ini.

Katak Tebu Ancam Australia

Negara Bagian Austra-lia Barat kini kewalahan meng-hadapi serbuan katak te-bu. Bukan apa-apa-, populasi- hewan amfibi- ini mencapai 100 juta dan ba-risan-nya mulai mendekati- pinggiran kota Darwin di Northern Territory. Mereka- meminta izin pemerintah fe-deral di Canberra untuk men-datangkan militer guna -meng-usir kodok tersebut.

Tahun 1930-an, katak yang- memiliki ukuran tubuh be-sar- dan kulitnya ber-kutil itu didatangkan dari Hawaii untuk- memusnahkan kumbang tebu. Namun spesies itu kini membawa dam-pak yang menghancurkan kehi-dupan liar asli di pedalam-an Aus-tralia yang sebagian -besar tidak berpenghuni. Me-mang, kodok ini memiliki- racun yang begitu keras, sehingga bisa mematikan buaya-, ular, dan pemangsa- lain. Nah, -untuk mengurangi- populasinya-, pemerintah- kini mengatur rencana. Se-orang anggota parlemen fede-ral Australia mengusulkan agar warga memukuli kodok itu de-ngan stik golf atau pemukul kriket. Namun kelompok penyayang satwa menolaknya dan meng-usul-kan katak ini dimasukkan ke lemari pembe-ku hingga mati.

Kapal Nuh Ala Norwegia

Sinetron berjudul Kiamat Sudah Dekat yang disutradarai Deddy Mizwar masih ditayangkan stasiun televisi. Di Norwegia, pemerintahnya kini benar-benar menyiapkan diri jika hari kiamat itu tiba. Senin pekan lalu, mereka mulai membangun ruangan di kawasan pegunungan Artik, yang tidak jauh dari Kutub Utara. Dalam upacara pemancang-an, Perdana Menteri Norwegia mengundang koleganya dari Swedia, Denmark, Finlandia, and Islandia.

Proyek yang dinamakan- Penampungan Benih Dunia- berupa gudang berbentuk kubah untuk menyimpan biji-bijian tumbuhan yang pernah ada di dunia. Biji itu dicadangkan bagi generasi masa depan jika terjadi bencana global atau kiamat. Untuk menahan guncangan, ku-bah berpendingin di Pulau Svalbard itu dikelilingi din-ding beku dan dilindungi- pintu anti-ledakan serta kunci khusus.

Ruangan itu dirancang menyimpan sekitar 3 juta biji- unik yang saat ini ada di berbagai tempat penyimpanan- dunia. Menteri Pertanian Nor-wegia Terje Riis-Johansen mengatakan, ruangan itu dapat disebut sebagai kapal Nabi Nuh yang akan menyelamatkan biji-bijian bila suatu ketika dunia tersapu habis oleh hama tanaman, perang nuklir, atau perubah-an iklim. Kepulauan Svalbard yang letaknya 300 mil dari Kutub Utara sengaja- di-pilih karena lokasinya jauh dari sumber bencana dan petaka, serta memiliki iklim dingin. "Ini bakal me-lin-dungi biji-bijian itu," kata Menteri Luar Negeri Norwegia. Ada-ada saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus