Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sanrego dipercaya bakal menyaingi Viagra karena, "Seduhan air kayu ini bisa menaikkan gairah seks laki-laki melampaui batas normal kekuatannya," tutur H. Muchsin Darise, guru besar ilmu farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, kepada Tomi Lebang dari TEMPO.
Di Jawa, terutama di bagian tengah dan timur, tanaman tersebut juga dikenal dengan nama kemaitan atau maitan. Bentuknya khas, batangnya licin, tingginya bisa mencapai 12 meter. Daunnya runcing dan berbentuk mirip jantung. Bunganya,yang berselubung bulu-bulu berwarna putih dan cokelat, menebarkan bau harum. Kalau dijilat, batangnya terasa amat pahit.
Muchsin, yang pernah meneliti kandungan senyawa kimia kayu sanrego sejak 1994 di laboratorium Jurusan Farmasi Universitas Hasanuddin, mengungkapkan bahwa di dalam batangnya ditemukan senyawa alkaloid, sitosterol, dan glikosida. Senyawa alkaloid yang bersifat basa, katanya, berfungsi untuk membantu memperlancar saluran urine. Sedangkan sitosterol merupakan senyawa awal pembentuk hormon steroid.
Hasil penelitian Muchsin diperkuat oleh rekannya, M. Hasbi, yang menemukan ekstrak n-butanol. Hasbi bahkan berhasil memurnikan senyawa-senyawa sejenis. Sedangkan peneliti Filipina, Ludivina S. de Padua, yang juga pernah meriset tanaman ini, menemukan senyawa alkaloid, lunakridina, lunasina, dan lunanina.
Aneka kandungan zat kimia itulah yang diduga Muchsin sebagai senyawa pembangkit gairah laki-laki. Meskipun demikian, Muchsin belum berani memastikan benar, apakah lantaran zat kimia itu syahwat pria bisa beringas ibarat banteng ketaton. Yang jelas, ia pernah mencobakan obatnya kepada beberapa sukarelawan. Hasilnya, tak satu pun yang menyangkal kemanjuran seduhan sanrego. Menurut Muchsin, air rebusan sanrego juga dapat dipakai untuk menyembuhkan sakit perut, diare, luka karena gigitan ular, kelainan kulit, dan keracunan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo