Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan siap mundur dari jabatannya jika terpilih menjadi wakil ketua umum PSSI 2023-2027. Politikus Golkar ini menjadi salah satu dari 16 calon tetap untuk posisi itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kongres Luar Biasa PSSI untuk pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI akan berlangsung pada Kamis, 16 Februari mendatang. Sebanyak 87 pemilik suara PSSI akan menentukan pilihannya pada acara tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amali menyadari, jika dia terpilih sebagai wakil ketua umum PSSI, akan muncul conflict of interest dan itu akan menjadi pertimbangan langkah dia berikutnya.
"Memang tak ada kewajiban untuk harus mundur. Tapi secara etika saya Menteri yang urus banyak cabor (cabang olahraga). Sekarang harus urus satu. Meski saya yakin bisa, tapi itu tak etis," kata Menpora saat dihubungi Tempo pada Jumat, 10 Februari 2023.
"Sehingga kalau terpilih, saya akan lapor Pak Presiden (Joko Widodo). Bagi saya, kalau konsekuensinya harus meninggalkan Kemenpora, karena fokus di bola, ya sudah."
Intinya, kata Amali, jika nanti terpilih sebagai wakil ketua umum PSSI, dia akan melapor ke Presiden Jokowi. "Silakan kebijakan bapak seperti apa, saya serahkan para beliau. Saya siap dengan konsekuensi mundur."
Sebelumnya, sesaat setelah dia mendaftar sebagai calon ketua umum PSSI, Amali mengaku telah berpikir masak sebelum memutuskan maju pencalonan. Dia juga menegaskan telah meminta izin kepada Presiden Jokowi.
"Begitu saya mengambil langkah ini, saya sudah mempertimbangkan dan kalau ikutkan dengan keyakinan, saya sudah (salat) istikharah," ujar Amali saat konferensi pers di kantor Kemenpora, Selasa, 17 Januari 2023.
Kini, Zainudin Amali kembali menegaskan bahwa dirinya akan melaporkan ke Presiden Jokowi lagi jika nanti terpilih. "Jangan dilihat posisi saya sekarang," kata dia.