Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Manchester United memiliki banyak mantan pemain yang dilabeli sebagai legenda. Namun tak semua pemain yang pernah bermain dan berperan penting untuk klub itu lantas mendapat label tersebut dari para pendukung tim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mendapatkannya, pemain tak hanya harus berperan penting dalam sejarah MU, ia juga dianggap harus memiliki perilaku di luar lapangan. Banyak pemain MU yang awalnya menjadi favorit pendukung Setan Merah tapi kemudian tercoret dari daftar legenda karena ulahnya.
Inilah tiga di antaranya:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paul Ince
Paul Ince adalah bagian penting dari kesuksesan Manchester United di awal tahun 90-an. Ia ikut memainkan peran penting dalam keberhasilan Setan Merah meraih gelar Liga Inggris secara berurutan pada 1993 dan 1994, sekaligus merebut gelar ganda (double) pada kedua tahun itu.
Ince adalah bagian populer dari skuad saat itu. Ia juga sangat dekat dengan Ryan Giggs. Namun Sir Alex Ferguson kemudian memutuskan untuk menjualnya dan mendatangkan Paul Scholes.
Ince kemudian merusak posisi terhormatnya di mata penggemar MU setelah pindah ke Liverpool. Selebrasinya saat mengantar The Reds menahan United dianggap melukai suporter Old Trafford. Ulahnya dianggap tak menunjukkan perilaku pemain yang masih merasa MU dekat di hatinya.
Sir Alex Ferguson bahkan mengejeknya, menyebutnya sebagai 'waktu besar Charlie', mengacu pada egonya.
Selanjutnya: Tevez dan Hienze
Carlos Tevez
Carlos Tevez membantu Manchester United memenangi gelar Liga Champions dan Liga Inggris pada 2008. Suporter MU sempat memujanya.
Tapi, ia kemudian dianggap menginjak-injak nilai dan warisan klub itu, dengan berkeras pindah ke Manchester City. Penyebabnya ia merasa tak dianggap United yang memilih mendatangkan Dimitar Berbatov.
Tevez kemudian dijadikan City senjata untuk memanas-manasi suporter MU, termasuk dengan slogan "Selamat datang ke Manchester". Ia seperti duri dalam daging bagi fans United.
Ketika City memenangi gelar juara pada 2012, Tevez merayakannya dengan "RIP Fergie". Respek yang tersisa dari pendukung MU pun menguap.
Dalam diskusi para suporter, Tevez diakaui menjadi kombinasi istimewa yang pernah dimiliki MU saat bekerja sama dengan Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo. Tapi, suporter meminta, jangan menyebut Tevez sebagai legenda United, karena dia telah melepaskan haknya untuk disebut begitu.
Gabriel Heinze
Seorang pemain Argentina lainnya. Gabriel Heinze menjadi pahlawan dan sempat dikultuskan di Old Trafford pada awal 2000-an. Suporter biasa menyanyi 'Ar-gen-tina' saat dia tampil.
Gayanya yang lugas membuat dia jadi favorit suporter. Sumbangan bek ini saat membantu MU mengakhiri rekor tak terkalahkan Arsenal pada 2004 sangat diingat.
Sayang ia kemudian menghancurkan statusnya sendiri dengan mencoba memaksakan kepindahan ke Liverpool. Kepindahan itu tak terwujud, tapi namanya sudah kadung tercela di kalangan pendukung Man United. Tindakannya dianggap sudah menghancurkan prestasinya dan kini namanya sangat jarang disebut-sebut para suporter.
UNITEDFOCUS | MANUTD